Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Monday 8 April 2013



Saya Siti Aisyah yang ketika lahir hingga masuk sekolah dasar dengan nama di Akta Kelahiran hanya 1 kata yaitu “Aisyah”. Nama tersebut pemberian dari kakek tersayang dengan doa dan harapan yang besar dari arti kata Aisyah. Aisyah adalah nama yang cukup terkenal karena Aisyah r.a. adalah nama dari istri Nabi Muhammad SAW sang parameter kehidupan umat muslim di dunia. Maka dari itu, kakek saya tidak ingin menambahkan nama apapun di depan ataupun di belakang nama saya. Namun ketika masuk sekolah dasar wali kelas saya secara tidak sengaja menambahkan nama pada raport dan ijazah SD. Alhasil, nama saya menjadi Siti Aisyah. Sebenarnya ga begitu rugi dengan penambahan nama di depan karena sejak saat itu absen saya di sekolah jadi mundur beberapa langkah dari abjad A menjadi S. Sehingga setiap ada hafalan Al-Quran maupun Hadist di sekolah ada harapan untuk saya siap-siap berkomat kamit sebelum maju ke depan kelas.
Saya lahir di Pandeglang (Banten) hari Jumat 29 Maret 1991 tepatnya di bulan Ramadhan (orang tua saya bilang hijriyahnya tanggal 13 Ramadhan, jika tidak salah perhitungan) menjelang para kaum adam menjalankan sholat jumat, karena saya dilahirkan di siang bolong makanya saya tidak suka kegelapan (fakta). Saya anak pertama dari tiga bersaudara, adik pertama saya bernama Shofa Shofiati kelahiran 24 Mei 1993 dan yang terakhir Lulu Ilmaknun Salsabila lahir pada tanggal 7 Januari 2001.
Saat Sekolah Dasar di SDN Pandeglang 14 saya tergolong siswi yang pemalu, tidak banyak bicara dan pendiam. Namun, sepertinya ada yang salah dari penilaian guru-guru di sana. Selama di SD saya selalu terpilih untuk mengikuti lomba paduan suara, cerdas cermat, sinopsis cerita, pramuka siaga dan lomba puisi. Prestasi saya juga lumayan tidak memalukan dengan selalu menempati peringkat 3 besar dan kadang sesekali naik ke peringkat pertama namun bukan di caturwulan ketiga sehingga saat peringkat pertama tidak naik ke atas panggung untuk mendapatkan hadiah *lho?
Sekolah lanjutan pertama saya bukan di sekolah umum tapi di MTsN Model Pandeglang 1 sehingga ada tambahan ilmu agama yang saya pelajari. Prestasi saya di bidang akademik saat itu kurang meningkat karena saya asik mengikuti berbagai organisasi sehingga tugas-tugas saya banyak yang keteteran. Tapi saat masuk sekolah menengah atas semua terbalik, saya sekolah di MAN Model 2 Serang, alhamdulillah saya bisa masuk kelas excellent dengan jumlah siswa 26 dalam 1 kelas dengan didampingi oleh 2 guru disetiap mata pelajarannya dan proses belajar mengajar sampai jam 16.00 WIB, sehingga hal ini yang mampu mengantarkan saya masuk ke PTN di Universitas Diponegoro melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Sebenarnya cita-cita saya ingin menjadi seorang dokter makanya sebelum SNMPTN berlangsung saya sempat mengikuti UMB untuk masuk ke kedokteran, namun Allah lebih tau apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Untuk menghibur kekecewaan hati saya karena ga tercapai masuk kedokteran sang guru pembimbing bilang “mungkin kamu sekarang ga jadi dokter, tapi semoga aja suaminya nanti dokter” (mmmmm…amin J). Di undip saya masuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan ternyata Allah benar-benar memilihkan yang terbaik untuk hambanya. Saya merasa bersyukur masuk jurusan perikanan karena banyak hal di dunia ini yang baru saya ketahui saat masuk ke dunia perikanan. Alam ini memang indah, habitat dan potensi yang dimiliki Indonesia memang luar biasa terutama bidang perikanan dan kelautan. Amazing
Banyak hal yang saya pelajari saat di bangku kuliah, semua itu yang menjadikan diri saya seperti saat ini. Saat dimana saya sadar akan semua yang terjadi adalah sebuah pelajaran menuju kedewasaan. Saya belajar tentang kemandirian, pengertian, perhatian, kesabaran, persahabatan, kesedihan, cinta, pengabdian dan pengorbanan. Terima kasih Tuhanku, Allah SWT. Innallaha ma’ana

1 comments:

Unknown said...

Saya tidak di hitung yaah,,??
O ya sudah.. CTA
-___-"

Powered by Blogger.