Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Sunday 7 April 2013

DREAM, satu kata yang sangat bermakna dan mampu mengubah dunia. Semua manusia mampu bermimpi tetapi hanya sedikit dari mereka yang berani membuatnya menjadi nyata dan menghasilkan makna yang berarti bagi kehidupannya. Bagi saya, mimpi adalah hutang yang harus saya penuhi, kewajiban yang harus saya tunaikan dan cita-cita yang harus saya gapai. Proses menuju impian yang nyata seperti  perjalanan menakjubkan dalam memori fiksi kehidupan. Tanggal 17 Juli 2012, hari dimana wisuda saya dilaksanakan. Setelah hari itu, impian saya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi seorang tenaga pendidik di tingkat perguruan tinggi harus tertunda.
            Keinginan saya mewujudkan impian tertunda sementara demi harapan keluarga untuk menjaga dan memajukan yayasan pendidikan yang ada di lingkungan kami. Dan saya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Tidak menunggu waktu lama untuk merubah diri dari status mahasiswa menjadi pribadi yang berbeda dan bisa terjun ke dunia baru dalam kehidupan nyata, menjadi seorang guru muda di sebuah sekolah swasta rintisan keluarga. Sekolah yang terdiri dari siswa-siswi remaja yang mengenakan seragam putih abu-abu. Dalam hati berkata “kenapa tidak?”. Ternyata sesuai perkiraan, kami bisa menjadi teman terutama bagi kelas XI dari 3 kelas lain yang saya bimbing. Seiring berjalannya waktu tak terasa 92 hari telah berlalu.
Hal baru dalam kehidupan saya muncul. Saat itu, berangkat dari ketidaksengajaan, dimana kebiasaan bermain media sosial sebelum tidur adalah suatu rutinitas yang jarang saya tinggalkan. Malam itu secara tidak sengaja melihat akun yang menawarkan lowongan pekerjaan dari suatu perbankan terbesar di Indonesia dengan lambang pita emas pada logonya, dengan rasa penasaran saya buka link-nya dan tertera penempatan yang tersedia diantaranya kota yang dekat dengan tempat saya tinggal. Setelah dilihat lebih rinci ternyata recruitment-nya ditutup esok hari. Keesokan harinya saya apply data melalui “lowongan online”. Saat itu yang ada dibenak saya ingin memiliki kegiatan diluar jadwal mengajar, karena jadwal mengajar yang masih sedikit yang membuat saya mencari kegiatan lain tanpa meninggalkan kegiatan sebagai seorang guru. Saya pikir jika keterima dan mulai bekerja, saya akan memindahkan jadwal mengajar ke hari sabtu, disisi lain tempat bekerjanya pun tidak jauh dari tempat saya tinggal sehingga harapan saya semua bisa ditangani.
Tepat 1 minggu setelah apply lowongan online, Alhamdulillah saya mendapatkan panggilan untuk interview awal ke Jakarta. Pengumuman hasil interview dilakukan saat itu juga dan alhamdulillah maju ke tahap selanjutnya. Hingga akhirnya tahap demi tahap saya jalani dan mampu mencapai garis final. Penandatanganan kontrak telah dilakukan, training telah dijalani dan penempatan telah ditentukan sesuai dengan domisili saya. Alhamdulillah semua sesuai harapan. Kehidupan baru kembali dilakukan, hari senin hingga jumat saya bekerja di sebuah perusahaan perbankan dari pagi hingga menjelang petang bahkan malam. Hari sabtu saya mengajar anak-anak didik saya dari pagi hingga sore dan minggu adalah hari libur bagi saya. Rutinitas baru ini membuat saya kembali mengatur energi yang saat kuliah dulu sudah dibentuk dengan berbagai kegiatan serta tugas laporan, semua tekanan fisik dan mental saat di bangku kuliah ternyata bermanfaat di dunia kerja.
            Setelah beberapa bulan kemudian, kejutan baru hadir dalam kehidupan saya, saat rutinitas bekerja mulai terbiasa dan membuat lengah tujuan impian saya. Tiba-tiba komunikasi kembali terjadi dengan dosen pembimbing saya saat di bangku kuliah dan beliau menawarkan saya untuk melanjutkan S2 di kampus tempat saya menyelesaikan S1 dan merekomendasikan beasiswa ke Negeri Sakura jika saya mampu mencapai target skor TOEFL ITP yang ditentukan. Saat itu saya seperti diingatkan kembali akan cita-cita dan impian yang hampir saja terhempas oleh rutinitas sebagai calon wanita karir.
            Sempat mengalami dilema dalam menentukan pilihan antara mewujudkan impian atau melanjutkan yang telah dikerjakan. Dalam hal ini kedua orang tua dan adik-adik saya adalah faktor utama dalam menjalani hidup dan semuanya menyetujui apapun pilihan saya yang terpenting adalah sertakan Allah dalam menentukan pilihan. Memang benar mendapatkan pekerjaan itu tidak mudah karena kita berkompetisi dengan ribuan warga Negara Indonesia yang sedang bersusah payah mencari pekerjaan. Tapi sekali lagi, hidup adalah pilihan. Saya berusaha melakukan pekerjaan yang hati saya sukai dan tentunya disukai Allah. Bekerja sesuai dengan keinginan hati akan lebih mudah dijalani dan tidak merasa terbebani.
            Pilihan telah ditentukan, atas dasar Bismillah (Dengan Nama Allah) saya pilih untuk mewujudkan impian saya. Keluarga saya paham akan pilihan yang saya ambil karena pengambilan keputusan ini atas dasar diskusi bersama. Tapi entahlah dengan pendapat orang lain yang mendengar tentang keputusan ini. Bagi saya, kehidupan ini saya yang jalani bukan orang lain, setiap orang punya jalannya masing-masing untuk menggapai impian dan kesuksesan. Skenario Allah untuk setiap orangpun berbeda. Saya berusaha jalan kedepan tanpa melihat kebelakang. Tujuan saya ingin sukses di Jalan Allah dengan menempuh pilihan yang di Ridhoi-Nya dengan membahagiakan kedua orang tua dan keluarga yang saya sayangi serta mampu berbagi dengan orang sekitar dan bisa mewujudkan impian yang menjadi harapan saya. 
I HOPE I CAN GET IT

0 comments:

Powered by Blogger.