Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Sunday 14 April 2013

Pernah bertemu dengan seseorang yang bisa memberikan kita inspirasi untuk berpikir dan berbuat positif? Sebenarnya hampir setiap orang yang kita lihat dan temui bisa memberikan kita inspirasi ataupun pengetahuan dari apa yang dia lakukan dan ceritakan mengenai pengalaman dan ilmu yang dimiliki. Selain itu, ada yang lebih berharga dari itu semua yaitu ketika kita memiliki seorang teman yang mampu menjadikan kita sebagai seorang pribadi yang semakin bertambah baik setiap harinya karena terinspirasi dari apa yang dia ceritakan terhadap pengalaman baiknya. Saya ingin berbagi cerita terhadap apa yang saya alami mengenai seseorang yang selalu memberikan inspirasi. Awal perjumpaan terjadi saat kami berada dalam satu naungan organisasi yang sama. Ketertarikan muncul ketika dia berbicara dengan tegas dan berorganisasi dengan baik. Sepertinya karakter orang ini memang terlahir untuk menjadi seorang pemimpin. Selain kemampuannya dalam memimpin, dia mampu bersosialisasi dengan baik sehingga mudah memperoleh banyak teman hanya dengan beberapa kali percakapan namun percakapan tersebut bermanfaat dan memberikan kesan yang berarti bagi lawan bicara sehingga ingin kembali sharing atau sekedar ngobrol bersama terkait banyak hal. Itu menakjubkan bukan?
            Karakternya yang mudah bergaul dan optimistis yang membuat saya yakin bahwa apapun yang menjadi impian saya dapat tercapai. Banyak hal yang telah disampaikan kepada saya dan berusaha saya pelajari. Banyak hal yang belum pernah saya ketahui sebelumnya dan berusaha mencari tahu tentang ilmu baru tersebut. Tanpa diketahui bahwa selama ini saya melakukan dan menjadikan apapun yang diraihnya sebagai motivasi untuk saya dalam menggapai impian. Saya pelajari apapun hal baik yang diajarkannya. Menurut saya itu adalah hal positif yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain untuk selalu menjadi lebih baik setiap harinya. Saya memang tidak bisa menjadi seperti apa yang dapat dia raih dalam hidupnya, namun saya mengambil pelajaran dari karakternya yang optimis, pekerja keras serta semangatnya yang tinggi yang membuat saya terus berusaha menggapai impian dan mewujudkannya menjadi nyata. Amin, thank you so much for your advice and your spirit. I always remember about everything. And the last I keep my finger crossed for you
Monday 8 April 2013

Sepertinya hampir semua orang tau dimana dan apa itu kampung inggris. Suatu daerah yang menjadi tujuan manusia dengan berbagai profesi dan ingin mempelajari bahasa yang bukan bahasa ibu (bahasa Indonesia) namun secara cepat dan intensif. Awalnya saya pikir, kampung inggris itu suatu tempat yang menyediakan kursus bahasa inggris di satu tempat saja, semacam karantina atau boarding school. Tapi ternyata bukan, di sini adalah suatu perkampungan yang setiap rumah warganya menyediakan jasa tempat kursus bahasa inggris dengan nama kursus yang bervariasi serta program, cara belajar, sistem dan biaya kursus yang beranekaragam. Kita tinggal pilih mau kursus di tempat mana sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan dengan harga yang sangat terjangkau. Jauh berbeda dengan lembaga kursus di luar sana yang menyediakan pilihan program dalam waktu beberapa pertemuan namun dengan harga yang melambung tinggi. Disini juga tersedia tempat tinggal atau biasa disebut camp dengan program dan sistem yang mewajibkan penghuninya berbicara bahasa inggris. Kampung inggris ini terletak di daerah Pare, Kediri, Jawa Timur. Jika dari arah Semarang Jawa Tengah menuju daerah ini membutuhkan waktu perjalanan dengan menggunakan travel sekitar 7 – 8 jam dengan biaya travel sekitar 100 ribu rupiah.
Satu hal unik yang menjadi kebudayaan di sini yaitu transportasi untuk para pendatang maupun penduduk asli yakni dengan menggunakan sepeda. Tidak ada angkutan kota (angkot), jadi jika kita hendak pergi dari satu tempat kursus ke tempat kursus lainnya dengan jarak yang lumayan maka bersepedalah. Walaupun saya ga bisa bawa motor tapi sepeda alhamdulillah lancar, tapi harus berhati-hati karena di jalanan tidak hanya kaum bersepeda saja, banyak angkutan seperti mobil, motor dan terkadang ada bus dan truk yang sama-sama saling berbagi jalan. Makanan di sini juga tergolong murah dengan berbagai macam pilihan menu.
Ada informasi yang akan saya bagi dan semoga bermanfaat. Saya bahas mulai dari tempat tinggal. Di Pare ini ada 2 jenis tempat tinggal yang di sebut kos-kosan dan camp, bedanya untuk kos tidak ada peraturan wajib untuk menggunakan bahasa inggris dalam keseharian, namun mereka memiliki program kelas tertentu yang tidak wajib juga diikuti oleh penghuninya dan biayanya pun relatif terjangkau (s.d. 250 ribu/bulan). Sedangkan camp adalah sejenis kos-kosan dengan diterapkannya peraturan menggunakan bahasa inggris dalam bicara keseharian (kecuali ketika menerima telepon, tamu yang tidak bisa bahasa inggris ataupun nyanyi bahasa Indonesia) dan ada konsekuensi bagi pelanggaran peraturan, di camp juga terdapat program wajib yang harus diikuti oleh penghuninya, biasanya program wajib ini dilaksanakan setelah sholat subuh dan sholat magrib (program vocab, grammar, discus dll) dan terdapat pula program non wajib yang bisa diikuti ataupun tidak oleh penghuninya (kami menyebutnya dengan program sunah). Biaya untuk camp ini 1 bulannya s.d. 350 ribu.
Untuk tempat kursus disini sangat beranekaragam dengan program dan cara belajar yang menarik. Menurut saya semuanya bagus tergantung kebutuhan kita dan bagaimana kita menyukai cara belajarnya. Jadi saran saya, jika hendak memilih dan menentukan tempat kursus tersebut, surveylah terlebih dahulu dan bertanya dengan para peserta yang sudah sekian lama tinggal dan belajar disini, sebagai bahan referensi dan pertimbangan. Beberapa nama tempat kursusnya yaitu : the daffodils, eminance, peace, elfast, webster, mr.bob dan masih banyak lagi. Biaya untuk kursus pada setiap tempat bervariasi dimulai dari 70 ribu – 300 rb setiap bulannya dengan pertemuan setiap hari senin – jumat bahkan ada tambahan di hari sabtu tergantung kebijakan tempat penyelenggaranya.
untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan dan cara belajarnya akan saya posting di kemudian hari. See ya J



Saya Siti Aisyah yang ketika lahir hingga masuk sekolah dasar dengan nama di Akta Kelahiran hanya 1 kata yaitu “Aisyah”. Nama tersebut pemberian dari kakek tersayang dengan doa dan harapan yang besar dari arti kata Aisyah. Aisyah adalah nama yang cukup terkenal karena Aisyah r.a. adalah nama dari istri Nabi Muhammad SAW sang parameter kehidupan umat muslim di dunia. Maka dari itu, kakek saya tidak ingin menambahkan nama apapun di depan ataupun di belakang nama saya. Namun ketika masuk sekolah dasar wali kelas saya secara tidak sengaja menambahkan nama pada raport dan ijazah SD. Alhasil, nama saya menjadi Siti Aisyah. Sebenarnya ga begitu rugi dengan penambahan nama di depan karena sejak saat itu absen saya di sekolah jadi mundur beberapa langkah dari abjad A menjadi S. Sehingga setiap ada hafalan Al-Quran maupun Hadist di sekolah ada harapan untuk saya siap-siap berkomat kamit sebelum maju ke depan kelas.
Saya lahir di Pandeglang (Banten) hari Jumat 29 Maret 1991 tepatnya di bulan Ramadhan (orang tua saya bilang hijriyahnya tanggal 13 Ramadhan, jika tidak salah perhitungan) menjelang para kaum adam menjalankan sholat jumat, karena saya dilahirkan di siang bolong makanya saya tidak suka kegelapan (fakta). Saya anak pertama dari tiga bersaudara, adik pertama saya bernama Shofa Shofiati kelahiran 24 Mei 1993 dan yang terakhir Lulu Ilmaknun Salsabila lahir pada tanggal 7 Januari 2001.
Saat Sekolah Dasar di SDN Pandeglang 14 saya tergolong siswi yang pemalu, tidak banyak bicara dan pendiam. Namun, sepertinya ada yang salah dari penilaian guru-guru di sana. Selama di SD saya selalu terpilih untuk mengikuti lomba paduan suara, cerdas cermat, sinopsis cerita, pramuka siaga dan lomba puisi. Prestasi saya juga lumayan tidak memalukan dengan selalu menempati peringkat 3 besar dan kadang sesekali naik ke peringkat pertama namun bukan di caturwulan ketiga sehingga saat peringkat pertama tidak naik ke atas panggung untuk mendapatkan hadiah *lho?
Sekolah lanjutan pertama saya bukan di sekolah umum tapi di MTsN Model Pandeglang 1 sehingga ada tambahan ilmu agama yang saya pelajari. Prestasi saya di bidang akademik saat itu kurang meningkat karena saya asik mengikuti berbagai organisasi sehingga tugas-tugas saya banyak yang keteteran. Tapi saat masuk sekolah menengah atas semua terbalik, saya sekolah di MAN Model 2 Serang, alhamdulillah saya bisa masuk kelas excellent dengan jumlah siswa 26 dalam 1 kelas dengan didampingi oleh 2 guru disetiap mata pelajarannya dan proses belajar mengajar sampai jam 16.00 WIB, sehingga hal ini yang mampu mengantarkan saya masuk ke PTN di Universitas Diponegoro melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Sebenarnya cita-cita saya ingin menjadi seorang dokter makanya sebelum SNMPTN berlangsung saya sempat mengikuti UMB untuk masuk ke kedokteran, namun Allah lebih tau apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Untuk menghibur kekecewaan hati saya karena ga tercapai masuk kedokteran sang guru pembimbing bilang “mungkin kamu sekarang ga jadi dokter, tapi semoga aja suaminya nanti dokter” (mmmmm…amin J). Di undip saya masuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan ternyata Allah benar-benar memilihkan yang terbaik untuk hambanya. Saya merasa bersyukur masuk jurusan perikanan karena banyak hal di dunia ini yang baru saya ketahui saat masuk ke dunia perikanan. Alam ini memang indah, habitat dan potensi yang dimiliki Indonesia memang luar biasa terutama bidang perikanan dan kelautan. Amazing
Banyak hal yang saya pelajari saat di bangku kuliah, semua itu yang menjadikan diri saya seperti saat ini. Saat dimana saya sadar akan semua yang terjadi adalah sebuah pelajaran menuju kedewasaan. Saya belajar tentang kemandirian, pengertian, perhatian, kesabaran, persahabatan, kesedihan, cinta, pengabdian dan pengorbanan. Terima kasih Tuhanku, Allah SWT. Innallaha ma’ana
Sunday 7 April 2013

Lanjutan part 1 ...
Setalah pilihan ditentukan, kini saatnya bagi saya untuk fokus menggapai impian. Semua akan tercapai jika kita mampu berusaha dan berdoa. Hal yang pertama saya lakukan yaitu memperlancar komunikasi dalam bahasa inggris dan mendaftarkan diri untuk kursus bahasa inggris program conversation dan mempersiapkan diri sendiri untuk belajar TOEFL. Saya membuat jadwal kegiatan sendiri untuk belajar TOEFL yang saya tempel di dinding kamar dan membeli beberapa buku materi dan latihan soal TOEFL. Alhamdulillah sebelumnya saya telah memiliki softcopy materi TOEFL dari berbagai sumber yang diberikan oleh senior saya sewaktu kuliah, bermanfaat sekali *terimakasih*. Dalam sehari saya mewajibkan diri saya untuk belajar TOEFL selama 9 jam yang dibagi kedalam 4 bagian dari pagi hingga malam. Selain itu saya pun membagi jadwal materi TOEFL hingga mencapai target diakhir bulan untuk mengikuti Test TOEFL ITP di Jakarta. Namun diluar dugaan, tanggal yang sudah saya tentukan untuk mengikuti test TOEFL ITP di Jakarta harus di-cancel karena saat itu Jakarta di landa banjir. Kegiatan belajar TOEFL saya tambah hingga 1 bulan lagi untuk mengikuti test TOEFL ITP di bulan berikutnya. Proses mencari lembaga penyelenggara test TOEFL ITP pun tidak mudah. Pelaksanaan test TOEFL ITP hanya ada di lembaga tertentu yang telah ditunjuk oleh lembaga resminya yaitu ETS dan jadwalnya hanya diselenggarakan 2 kali dalam 1 bulan yaitu pada minggu kedua dan keempat di setiap bulannya.
            Jadwal dan tempat test TOEFL ITP sudah saya peroleh tepatnya di ELTI Gramedia di Jalan Wijaya Jakarta, tidak jauh dari Blok M. Materi TOEFL sudah saya pelajari mulai dari grammar, reading, latihan soal TOEFL, mendengarkan  musik western dan mendengarkan soal-soal listening TOEFL yang saya save di media handphone dan mendengarkannya setiap saat sebagai latihan menjelang test sesungguhnya. Baru kali ini saya merasakan nervous saat menjelang test. Beberapa menit sebelum test dimulai saya merasa kurang percaya diri dan merasa belum belajar apa-apa dan akhirnya hanya doa yang bisa saya lakukan. Tepat 9 hari setelah test hasilnya pun keluar, kemudian saya ke Jakarta untuk mengambil hasil test TOEFL ITP tersebut. Dan ternyata Allah belum mengijinkan saya untuk mencapai target skor TOEFL yang saya harapkan. Akhirnya rencana B pun siap dilaksanakan, saya kembali belajar dan memilih ke Kampung Inggris yang terletak di daerah Pare, Kediri, Jawa Timur untuk belajar secara intensif dan mengikuti program TOEFL dan program lainnya yang ada di English area. Semoga usaha saya yang satu ini mampu mengantarkan saya mendapatkan beasiswa untuk kuliah S2 baik ke Negeri Sakura ataupun hanya di Indonesia. Kita liat hasilnya nanti. GANBATTE :) 


DREAM, satu kata yang sangat bermakna dan mampu mengubah dunia. Semua manusia mampu bermimpi tetapi hanya sedikit dari mereka yang berani membuatnya menjadi nyata dan menghasilkan makna yang berarti bagi kehidupannya. Bagi saya, mimpi adalah hutang yang harus saya penuhi, kewajiban yang harus saya tunaikan dan cita-cita yang harus saya gapai. Proses menuju impian yang nyata seperti  perjalanan menakjubkan dalam memori fiksi kehidupan. Tanggal 17 Juli 2012, hari dimana wisuda saya dilaksanakan. Setelah hari itu, impian saya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi seorang tenaga pendidik di tingkat perguruan tinggi harus tertunda.
            Keinginan saya mewujudkan impian tertunda sementara demi harapan keluarga untuk menjaga dan memajukan yayasan pendidikan yang ada di lingkungan kami. Dan saya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Tidak menunggu waktu lama untuk merubah diri dari status mahasiswa menjadi pribadi yang berbeda dan bisa terjun ke dunia baru dalam kehidupan nyata, menjadi seorang guru muda di sebuah sekolah swasta rintisan keluarga. Sekolah yang terdiri dari siswa-siswi remaja yang mengenakan seragam putih abu-abu. Dalam hati berkata “kenapa tidak?”. Ternyata sesuai perkiraan, kami bisa menjadi teman terutama bagi kelas XI dari 3 kelas lain yang saya bimbing. Seiring berjalannya waktu tak terasa 92 hari telah berlalu.
Hal baru dalam kehidupan saya muncul. Saat itu, berangkat dari ketidaksengajaan, dimana kebiasaan bermain media sosial sebelum tidur adalah suatu rutinitas yang jarang saya tinggalkan. Malam itu secara tidak sengaja melihat akun yang menawarkan lowongan pekerjaan dari suatu perbankan terbesar di Indonesia dengan lambang pita emas pada logonya, dengan rasa penasaran saya buka link-nya dan tertera penempatan yang tersedia diantaranya kota yang dekat dengan tempat saya tinggal. Setelah dilihat lebih rinci ternyata recruitment-nya ditutup esok hari. Keesokan harinya saya apply data melalui “lowongan online”. Saat itu yang ada dibenak saya ingin memiliki kegiatan diluar jadwal mengajar, karena jadwal mengajar yang masih sedikit yang membuat saya mencari kegiatan lain tanpa meninggalkan kegiatan sebagai seorang guru. Saya pikir jika keterima dan mulai bekerja, saya akan memindahkan jadwal mengajar ke hari sabtu, disisi lain tempat bekerjanya pun tidak jauh dari tempat saya tinggal sehingga harapan saya semua bisa ditangani.
Tepat 1 minggu setelah apply lowongan online, Alhamdulillah saya mendapatkan panggilan untuk interview awal ke Jakarta. Pengumuman hasil interview dilakukan saat itu juga dan alhamdulillah maju ke tahap selanjutnya. Hingga akhirnya tahap demi tahap saya jalani dan mampu mencapai garis final. Penandatanganan kontrak telah dilakukan, training telah dijalani dan penempatan telah ditentukan sesuai dengan domisili saya. Alhamdulillah semua sesuai harapan. Kehidupan baru kembali dilakukan, hari senin hingga jumat saya bekerja di sebuah perusahaan perbankan dari pagi hingga menjelang petang bahkan malam. Hari sabtu saya mengajar anak-anak didik saya dari pagi hingga sore dan minggu adalah hari libur bagi saya. Rutinitas baru ini membuat saya kembali mengatur energi yang saat kuliah dulu sudah dibentuk dengan berbagai kegiatan serta tugas laporan, semua tekanan fisik dan mental saat di bangku kuliah ternyata bermanfaat di dunia kerja.
            Setelah beberapa bulan kemudian, kejutan baru hadir dalam kehidupan saya, saat rutinitas bekerja mulai terbiasa dan membuat lengah tujuan impian saya. Tiba-tiba komunikasi kembali terjadi dengan dosen pembimbing saya saat di bangku kuliah dan beliau menawarkan saya untuk melanjutkan S2 di kampus tempat saya menyelesaikan S1 dan merekomendasikan beasiswa ke Negeri Sakura jika saya mampu mencapai target skor TOEFL ITP yang ditentukan. Saat itu saya seperti diingatkan kembali akan cita-cita dan impian yang hampir saja terhempas oleh rutinitas sebagai calon wanita karir.
            Sempat mengalami dilema dalam menentukan pilihan antara mewujudkan impian atau melanjutkan yang telah dikerjakan. Dalam hal ini kedua orang tua dan adik-adik saya adalah faktor utama dalam menjalani hidup dan semuanya menyetujui apapun pilihan saya yang terpenting adalah sertakan Allah dalam menentukan pilihan. Memang benar mendapatkan pekerjaan itu tidak mudah karena kita berkompetisi dengan ribuan warga Negara Indonesia yang sedang bersusah payah mencari pekerjaan. Tapi sekali lagi, hidup adalah pilihan. Saya berusaha melakukan pekerjaan yang hati saya sukai dan tentunya disukai Allah. Bekerja sesuai dengan keinginan hati akan lebih mudah dijalani dan tidak merasa terbebani.
            Pilihan telah ditentukan, atas dasar Bismillah (Dengan Nama Allah) saya pilih untuk mewujudkan impian saya. Keluarga saya paham akan pilihan yang saya ambil karena pengambilan keputusan ini atas dasar diskusi bersama. Tapi entahlah dengan pendapat orang lain yang mendengar tentang keputusan ini. Bagi saya, kehidupan ini saya yang jalani bukan orang lain, setiap orang punya jalannya masing-masing untuk menggapai impian dan kesuksesan. Skenario Allah untuk setiap orangpun berbeda. Saya berusaha jalan kedepan tanpa melihat kebelakang. Tujuan saya ingin sukses di Jalan Allah dengan menempuh pilihan yang di Ridhoi-Nya dengan membahagiakan kedua orang tua dan keluarga yang saya sayangi serta mampu berbagi dengan orang sekitar dan bisa mewujudkan impian yang menjadi harapan saya. 
I HOPE I CAN GET IT

Finally, i have a blog. Sebenarnya keinginan untuk bisa berbagi tulisan dan mempublikasikannya melalui blog sudah ada sejak lama. Namun, rasa kurang percaya diri terhadap tulisan saya yang akhirnya membuat saya mengundurkan niat untuk buat media publikasi ini. Dan akhirnya saat saya dengar istilah "kalau kita punya niat baik, ga boleh ditunda lagi". So, terbentuklah blog ini dan mari kita berkreasi melalui kata. 

Postingan pertama yang saya buat terkait arti judul blog yang saya pilih. Antara penting ga penting nge-share alasan “kenapa memilih nama Lentera Madani” untuk blog ini. Tapi saya pikir tidak ada salahnya untuk sekedar berbagi, mungkin saja suatu saat bisa bermanfaat. Saya pilih kata lentera karena terinspirasi dari kata CAHAYA. Cahaya memiliki banyak arti baik dari bidang ilmu fisika maupun menurut bahasa. Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting  yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Sedangkan kata madani biasa saya dengar ketika pelajaran kewarganegaraan saat dibangku SMA, arti madani kurang lebih manusia atau masyarakat yang mandiri dan demokratis yang menjunjung tinggi nilai, norma dan hukum.
Jadi saya simpulkan LENTERA MADANI memiliki arti manusia mandiri yang menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan ilmu dan teknologi yg berperadaban dan mampu memberikan cahaya atau energi positif yang bermanfaat bagi orang lain. Aamiin :D
Powered by Blogger.