Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Monday 29 September 2014
Produktif, ga mau diem, pecicilan atau apapun itu istilahnya untuk menggambarkan kalau saya ga bisa berdiam diri di kosan, hingga liburan semesterpun saya isi dengan suatu kegiatan yang cukup berpengaruh dalam tabungan pengalaman saya di kehidupan ini.
Beberapa hari menjelang liburan, saya mulai mencari kegiatan apa yang bisa saya lakukan nanti. Saya sering mendengar istilah Kelas Inspirasi karena dalam timeline media sosial banyak yang menyinggung mengenai hal tersebut. Namun saat itu, Kelas Inspirasi belum diadakan di Semarang.
Siapa yang menyangka kalau saya berjodoh dengan kegiatan keren yang satu ini, disaat lagi kepo untuk mencari kegiatan, ternyata Kelas Inspirasi diadakan di Semarang untuk pertama kalinya. Setelah mencari informasi mengenai Kelas Inspirasi Semarang kemudian saya mendaftarkan diri untuk bergabung menjadi relawan panitia Kelas Inspirasi Semarang.
Banyak hal luar biasa yang saya dapatkan di sini, saya benar-benar memetik pelajaran yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Setiap pertemuan, bahasan, sistem koordinasi, ketegasan, kerjasama dan kedisiplinan saya dapatkan dalam kepanitiaan ini. Panitia Kelas Inspirasi Semarang yang akhirnya menjadi keluarga baru bagi saya.

Panitia dan relawan Kelas Inspirasi Semarang 1
Panitia Kelas Inspirasi Semarang 1

Satu hal yang saya ingat dan berusaha saya praktikan dalam kehidupan ini adalah ketegasan. Ketegasan yang dimiliki oleh setiap personil yang ada di Kelas Inspirasi Semarang. Poin penting yang membuat mental luar biasa bagi setiap orang.
Dalam setiap pertemuan selalu diiringi dengan bahasan yang bermanfaat, fokus yang ringan, membuat panitia mengerti apa yang harus dikerjakan tapi juga tetap rileks dengan candaan yang terngiang hingga sekarang. Koordinasi yang luar biasa dari setiap panitia yang membuat group Whatsapp ga pernah ada matinya kecuali baterai handphone saya yang mati hahaha.
Rapat bersama panitia Kelas Inspirasi Semarang 1
Kopdar-nya divisi recruitment
Kopdar-nya divisi acara
Kopdar divisi acara
Sosialisasi Kelas Inspirasi Semarang1

Tidak benar rasanya jika yang kami jalani selalu mulus tanpa hambatan, hambatan yang diubah jadi tantangan membuat saya belajar arti problem solving yang sebenarnya. Saya menganggap mereka luar biasa karena banyak hal baru yang saya pelajari disini.
*****
Dalam perjalanan Kelas Inspirasi ini, saya pun dipertemukan dengan orang-orang yang istimewa, yaitu para relawan pengajar, relawan photographer dan videographer. Bagaimana bisa mereka yang seharusnya menginspirasi anak-anak Indonesia tapi dalam prosesnya ketika kami bersama, saya yang terinspirasi dari setiap apapun yang mereka ucapkan dan lakukan. Kemudian saya tersadar bahwa saya pun termasuk anak Indonesia hahaha.
Saya mengenal Mba Lestari yang selalu menginspirasi dan mensupport saya untuk selalu menulis, karena Mba Lestari adalah blogger sejati yang dikelilingi oleh kawan-kawan penulis yang sudah melahirkan banyak buku. Dari mba Lestari saya belajar untuk menjadi seorang penulis, kata mba Lestari “tulis apapun yang ingin ditulis, random pun tidak menjadi masalah, ikuti kalau ada kompetisi, nulis itu bikin ketagihan”. Luar biasa!!!
Berikutnya mba Fajar yang selalu berkontribusi untuk pendidikan negeri dengan mengikuti Kelas Inspirasi sampai 6 kali di berbagai kota di Indonesia. Saya teringat kutipan Kelas Inspirasi Semarang saat hari refleksi “Pendidikan Indonesia bukan hanya tanggung jawab tenaga pendidik melainkan tanggung jawab setiap orang yang terdidik” lalu sedikit kutipan janji kemerdekaan dalam UUD 1945 “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Kedua kutipan tersebut telah direalisasikan oleh Mba Fajar walaupun profesinya bukan sebagai guru, tapi jiwanya terpanggil untuk berkontribusi bagi negeri. Saya salut dan terinspirasi untuk memberikan yang terbaik untuk negeri kita, Indonesia.
Ada Mba Indri dan Mba Dian Nafi yang berasal dari luar kota Semarang dan merelakan waktu serta tenaganya untuk pulang pergi Semarang demi menginspirasi anak-anak Indonesia. Lalu mba Lulu sang dokter cantik yang menyisihkan satu harinya untuk menjelaskan profesinya secara detail kepada anak-anak dengan mengenalkan beberapa alat-alat kedokteran. Saya jadi teringat ketika masih Sekolah Dasar yang hanya memimpikan untuk mengenal alat-alat tersebut. Kemudian Mba Dala sang master chefnya Kelas Inspirasi karena profesinya sebagai owner sebuah resto yang telah menginspirasi melalui pengalamannya untuk menjadi seorang entrepreneur sejati. Mas Imam sebagai penyiar radio yang sangat baik dalam berkomunikasi. Kemudian Mba Putri sebagai seorang banker yang senantiasa teliti dalam hal akuntansi, lalu mas Tito dan Mba Lusia Tri yang siap cuti sehari untuk menginspirasi, serta Pak Ady sebagai pensiunan yang masih semangat berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia.
Relawan pengajar dan fasilitator kelompok 4

Disini  saya tersadar bahwa mimpi dan cita-cita tidak memiliki batasan, setiap orang bebas dan berani bermimpi untuk menjadi apapun yang mereka inginkan, selama impian itu menjadikan kita semakin maju dan mau belajar.

Saya mengenal mas Choirul, mas Husnil, mas Hanif, mba Vivi dan mas Arkham sebagai relawan fotografer dan videographer di Kelas Inspirasi Semarang. Mereka menginspirasi saya mengenai sebuah passion dan seni. Keahlian itu bisa dipelajari, selama kita mau belajar, otak kanan pun bisa digunakan.
Saat hari inspirasi, banyak hal yang membuat saya terinspirasi dari anak-anak Indonesia khususnya para siswa/i SD Kusuma Bhakti. Mereka menginspirasi saya dalam hal ketekunan, kebahagiaan dan perdamaian. Tekun belajar dengan fasilitas sederhana, bahagia dengan apapun yang mereka kerjakan dan perbedaan diantara mereka membuat kita sadar bahwa anak-anak Indonesia pun mampu merealisasikan bahwa damai itu indah.

Bersyukur dapat melalui hari-hari dengan banyak hikmah yang bisa diambil dan dipraktikan. Seperti hari ini, saya menuliskan apapun yang ingin saya tulis. Ini adalah poin pertama saya dalam merealisasikan inspirasi dari para inspirator Kelas Inspirasi Semarang.
Selanjutnya, semoga saya bisa semakin berkontribusi untuk negeri dengan merealisasikan segala inspirasi yang mereka berikan.

Kutipan yang selalu kita dengar “kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”.

Semarang, 29 September 2014
Siti Aisyah.
Sumber foto: panitia dan relawan kelas inspirasi Semarang

3 comments:

tare_tarr said...

Semangat! Terima kasih atas semua bantuannya. Happy writing :)

Unknown said...

Ijin share ya Kak Aisyah

-Admin

Unknown said...

Boleh dong ka kirim ceritanya ke Blog KI :)

Apakah kamu punya pengalaman menarik seputar Kelas Inspirasi?
Pernah jadi panitia, relawan, inspirator atau dokumentator Kelas Inspirasi di salah satu kota di Indonesia?

Ayo berbagi dengan pembaca di seluruh Indonesia. Buat tulisan yang menarik, informatif dan inspiratif tentang kegiatan Kelas Inspirasi. Jangan lupa cantumkan detil-detil penting seperti nama lokasi Kelas Inspirasi, tanggal berlangsungnya, nama-nama inspirator yang terlibat, dan sebagainya. Sertakan foto-foto atau video singkat yang menunjukkan kesibukan di hari-H, lengkap dengan keterangannya, lalu kirimkan ke adminblog@kelasinspirasi.org. Tulisan akan melalui proses seleksi dan yang terpilih akan dimuat di blog.kelasinspirasi.org, siap menginspirasi rakyat Indonesia untuk bergerak dan berbagi inspirasi.

http://blog.kelasinspirasi.org/911-2/

Powered by Blogger.