Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Wednesday 4 December 2013
Manusia hanya bisa berencana, namun Allah yang menentukan. Sepandai-pandainya manusia membuat rencana, rencana Allah jauh lebih indah.

Rencana merupakan bagian dari kehidupan manusia sebagai tujuan dalam melakukan suatu hal, baik itu rencana kegiatan 1 menit ke depan ataupun rencana untuk tujuan masa depan.

Banyak rencana yang ingin kita lakukan, dari yang sederhana sampai rencana penting penentu kehidupan. Namun, tidak semua yang kita rencanakan di dunia ini dapat tercapai bahkan jauh dari yang diharapkan. Adalah wajar jika manusia mengalami kekecewaan jika rencana yang sudah dibuat dengan sangat matang tiba-tiba tidak terealisasi sebagaimana mestinya, manusiawi jika hal tersebut terjadi. Yang tidak diperbolehkan adalah kecewa terlalu mendalam dan membuat manusia tidak sadar bahwa Allah penentu segala hal yang kita rencanakan.

Saya suka melakukan perencanaan, seperti berencana akan mencuci pakaian esok pagi, keesokan harinya baru teringat bahwa ada rencana untuk menyelesaikan deadline tugas filsafat. Itu bukti bahwa tidak semua rencana yang kita buat harus sesuai dengan yang kita harapkan, terkadang bisa saja terbentur dengan rencana lain atau bisa jadi Allah belum mengijinkan walaupun hal tersebut merupakan hal yang sederhana.

Beberapa hari ini saya dibingungkan dalam menentukan suatu keputusan dari rencana yang saya buat. Saya memiliki sebuah rencana masa depan untuk menjemput ilmu. Sebenarnya ilmu bisa dijemput di mana saja, jauh ataupun dekat, semua sama. Namun, tentunya dari semua ilmu tersebut ada sisi lain yang berbeda, yaitu ilmu pengalaman.

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah mengalami suatu hal yang mungkin bisa dikatakan "salah" dalam mengambil keputusan dan saat ini membuat saya berusaha hati-hati dalam menentukan pilihan. Kesalahan itu yang mengajarkan saya bahwa apapun yang saya pilih dalam perencanaan yang saya buat harus saya jalani, karena tanpa izin Allah semua tidak akan terjadi.

Allah mengetahui segala sesuatu bahkan sebelum hal itu terjadi, tugas saya sebagai hamba-Nya untuk meng-imani Qadha dan Qadar Allah. Saya hanya meminta petunjuk-Nya melalui sujud dan doa agar menuntun saya menentukan pilihan dalam menggapai ridho-Nya. Rancangan manusia tidaklah seberapa dibandingkan dengan rancangan Allah. Manusia hanya bisa menduga-duga apa yang akan terjadi jika membuat rencana A atau B, tapi Allah jauh lebih tahu mana yang terbaik untuk umat-Nya.

Rencana Allah tidak dapat terduga alurnya. Sehingga kita hanya dapat berikhtiar sesuai dengan yang diperintahkan. Untuk hasilnya, saya serahkan kepada Allah, itu hak prerogatif Allah. Saya bersyukur, Allah menghadapkan saya kepada 2 pilihan dan memberikan kesempatan untuk memilih, tapi sekali lagi hasil akhir tetap Allah penentunya. Saya ikhlas dengan ketentuan-Nya dan saya yakin hidup ini akan lebih ringan ketika kita hanya bergantung pada-Nya dan meyakini bahwa rencana Allah adalah rencana terindah dalam hidup ini.
Wallahu'alam.
"Tidak ada daya dan upaya selain pertolongan Allah".

By : Siti Aisyah
On December 4th, 2013
Thursday 31 October 2013

Senja hari menjelang matahari kembali pada peraduannya, saya duduk di sebuah kursi taman. Rindangnya pepohonan membuat sejuk kota dengan sejuta cerita ini. Lalu lalang remaja dan orang tua yang sedang olahraga di sore hari serta keluarga kecil yang terlihat bahagia sedang mengajak putri kecilnya bermain dengan fasilitas publik di taman ini. Perhatian saya terhadap orang-orang disekitar buyar begitu saja ketika ada seorang wanita duduk di samping saya. Wanita muda seusia saya, mungkin sedang menunggu seseorang atau hanya beristirahat sejenak dengan segala penat yang dihadapinya. Itu hanya dugaan saya sebelum obrolan di antara kami terjadi. Percakapan di awal terjadi saat dia bertanya “Aisyah, apasih tujuan hidup kamu?” serentak saya kaget, bukan hanya karena pertanyaannya tapi dia juga tahu nama saya. Lalu saya balas dengan kalimat tanya juga “maaf Mba?” saya sebut “mba” karena sapaan itu bisa diberikan untuk perempuan setara atau sedikit lebih tua dari kita yang satu sama lain sudah kenal ataupun belum tahu namanya. Saya sambung pertanyaan saya “kok mba bisa tahu nama saya?”, Dari raut mukanya seperti tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan saya namun dia bersiap-siap untuk memulai sebuah cerita. Masih besar rasa penasaran saya tentang ketahuannya terhadap nama saya, namun mba tersebut malah memulai ceritanya.
            “Dulu, saya pikir hidup saya itu mulus, aman, tenteram dan damai. Selalu dikelilingi orang-orang baik tanpa ada masalah dan bermasalah” kalimat pembuka cerita mulai keluar dari bibirnya. Saya hanya memerhatikannya saja tanpa ingin memotong ceritanya. “namun ketika saya mengenal dunia luar, dunia yang saya pikir dunia yang sebenarnya, mulailah kehidupan saya berwarna, dari warna cerah, kelabu, hitam dan putih saya alami” lanjutnya. Saya hanya mengangguk, sebagai bentuk setuju dengan warna kehidupan. “Sebelumnya, dalam kehidupan ini, saya hanya belajar mengenai pelajaran yang sudah tertulis nyata dalam sebuah kertas dan buku, pelajaran yang memiliki guru, tentor atau mentor yang mengarahkan dan mengajarkan hal-hal yang tertera dalam buku tersebut. Pelajaran mutlak yang harus dipelajari oleh setiap umat manusia di bumi ini. Ya, pelajaran di sekolah”. Saya mulai penasaran dengan kelanjutan ceritanya, saya berusaha menahan diri untuk bertanya ini dan itu, saya membiarkan wanita di samping saya bercerita hingga akhir cerita. “heeemmmmm” dia menghela nafasnya, sepertinya yang akan diceritakan begitu berat, sehingga harus mengeluarkan sedikit karbon dioksida yang ada dalam dirinya. Sebuah sugesti untuk membuang beban, padahal hanya membuat otak lebih refresh sejenak. 

            “Saya bingung mau mulai dari mana, begitu banyak yang ingin saya keluarkan saat ini. Mungkin pointnya adalah PERBEDAAN. Semua yang hidup di dunia ini pasti berbeda, iya kan Aisyah?” saya refleks menjawab “eh, iya mba” pertanyaan dadakan yang hanya membutuhkan jawaban persetujuan. Kemudian dia melanjutkan “ada yang kontra dan pro dengan perbedaan. Bagi mereka yang setuju dengan perbedaan, mereka akan bilang bahwa Perbedaan itu INDAH” saya kembali mengangguk karena saya juga setuju dengan pernyataan tersebut--Pernyataan bahwa perbedaan itu indah. “Tapi Aisyah, yang indah itu jika adanya toleransi diantara perbedaan tersebut”. Dia berhenti sejenak, memandang langit yang mulai berwarna merah karena efek dari matahari yang hendak membenamkan dirinya. Namun orang-orang disekitar masih asik bermain di taman, karena hal yang indah pada saat ini adalah memiliki paru-paru kota dan jauh dari polusi serta hiruk pikuknya kesibukan dunia kerja dan tentunya tugas-tugas bagi yang masih pelajar, seperti saya.
            “Toleransi dalam perbedaan itu penting, perbedaan akan terasa indah jika kita bisa saling memberikan toleransi satu sama lain untuk melakukan hal yang sama-sama kita sukai. Buktinya saja, di negara ini banyak suku yang tidak saling bertoleransi terhadap perbedaan, akhirnya timbulah perselisihan bahkan peperangan, akibat tidak adanya toleransi”. Saya hanya mengangguk, “begitupun terhadap dua orang yang berbeda, seperti kita, kita itu berbeda” wanita itu sambil menunjuk saya dan dirinya “tapi alangkah indahnya jika dua orang yang berbeda tersebut saling bertoleransi atas apapun yang hendak diperbuat, karena itu hak kita. Hak untuk melakukan hal yang kita sukai. Tapi kamu tahu? Beberapa tahun ini saya merasakan bahwa perbedaan itu hanya membuat hak saya menjadi hilang, terlalu berlebihan memang. Tapi itu yang saya rasakan”. Sepertinya cerita mba di samping saya bakalan seru, kemudian saya berkomentar “terus mba…”. Wanita itu melanjutkan “banyak beberapa hal yang saya sukai harus saya tahan rapat-rapat untuk mencoba bertoleransi terhadap orang lain yang tidak menyukai kebiasaan saya. Namun Aisyah, sekarang saya sudah bebas, hak saya sudah kembali, senang sekali rasanya, saya tidak perlu panjang lebar bagaimana ceritanya saat hak saya diambil begitu saja. Yang jelas, saat ini saya lakukan apapun yang ingin saya perbuat dan mem-balas atas waktu yang sudah terbuang karena telah menyia-nyiakannya begitu saja”, kemudian saya bertanya “memangnya hal apa yang dulu tidak bisa mba lakukan?”.
            “Sebenarnya hal yang sederhana, tidak begitu penting bagi yang tidak merasakan bahwa hal itu sungguh menyenangkan. Ketika seseorang tidak melakukan hal yang dia sukai, rasanya seperti terjerat dalam jeruji, pernyataan saya berlebihan ya? Hahaha” dia tertawa dan saya hanya tersenyum, karena teringat suatu hal yang sepertinya familiar dengan cerita tersebut. “Hal sederhana itu seperti mengunjungi perpustakaan, berlama-lama di sana untuk sekedar membaca dalam keheningan, suasana perpustakaan yang dikelilingi buku-buku, orang-orang sekitar yang berdiskusi satu sama lain. Pemandangan yang indah menurut saya, termasuk toko buku, masuk ke toko buku layaknya memasuki pusat perbelanjaan baju-baju bermerk, setiap judul buku itu terasa menarik untuk dibeli dan dibaca. Lihat buku catatan yang kertasnya kosong dan seakan-akan berbisik untuk minta digoreskan tintanya ke atas kertas kosong itu. Ya, saya termasuk salah satu orang yang suka membawa buku agenda kemana-mana. Buku agenda yang lucu buat saya tertarik untuk menuliskan agenda kegiatan yang harus saya lakukan dalam beberapa hari”. Hati saya bergejolak, namun dia meneruskan ceritanya sebelum saya mengajukan pertanyaan “berorganisasi juga hal yang saya sukai, bisa berkumpul dengan orang-orang yang memiliki wawasan luas, berbagi cerita dengan mereka dan semakin menambah ilmu yang sebelumnya belum saya ketahui. Hal lainnya yang dulu tidak bisa saya ikuti adalah komunitas sosial, berbagi dengan orang yang membutuhkan adalah hal yang paling istimewa bagi saya”.
            Wanita itu terdiam sejenak lalu melanjutkan kembali ceritanya “tapi sekarang saya bisa lakukan itu semua, saya bisa ke perpustakaan sesuka hati, kapanpun saya mau, sering kali saya mengunjungi toko buku untuk membeli beberapa buku yang  ingin saya baca, bergabung dengan komunitas sosial untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Kamu tahu Aisyah? Ada perasaan haru ketika bisa belajar bersama dengan anak-anak jalanan yang membutuhkan pendidikan, mereka semua lucu dan membuat saya ingin berlama-lama bersama mereka untuk belajar, bergabung dengan komunitas sosial lain untuk bisa berbagi untuk anak-anak yang berada di panti. Serta bersosialisasi dengan kawan-kawan serta menambah teman baru dari berbagai kalangan dan disiplin ilmu. Ini yang namanya hidup Aisyah, tujuan hidup saya ingin melakukan hal yang saya sukai agar bisa berbagi kepada siapapun yang membutuhkan saya, memiliki cita-cita membangun dunia pendidikan, agar saya bisa beramal melalui ilmu”.

            Saya hanya terdiam dan tidak bisa berkomentar terhadap apa yang wanita itu ceritakan, kemudian dia kembali berbicara “Aisyah, yang lalu biarlah berlalu, pelajaran masa lalu menjadikan kamu lebih kuat saat ini, masalah yang dulu dihadapi cukup menjadi guru sejati, karena pelajaran hidup yang kita terima tidak akan pernah ada dalam buku pelajaran manapun di sekolah. Tak akan pernah ada, saya tahu bagaimana perjuanganmu dalam menghadapi masalah. Baik internal maupun eksternal. Jangan pernah benci siapapun, itu semua tidak akan pernah terjadi tanpa kehendak ALLAH SWT, Tuhan yang Maha Kuasa atas segalanya. Manusia itu harus berubah, berubah menjadi lebih baik, jika tidak berubah maka tidak ada bedanya dengan benda mati yang statis. Ulat yang dibenci dan dianggap jijik sebagian orang saja harus bersabar sampai akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik jelita dengan warna sayapnya yang indah sehingga menjadikan dia hidup di taman yang penuh dengan bunga indah menawan. Jadi hidup itu adalah sebuah proses menuju kedewasaan. Kamu yang sekarang harus jauh lebih baik dari sebelumnya, Aisyah yang dulu hanya ada dalam pangkuan seorang Umi (Aisyah memanggil ibunya dengan sebutan UMI), Aisyah yang mungkin sebagian orang lain menganggapnya lemah, namun saya percaya perjuangan untuk menjadi wanita tangguh bisa dipelajari dan digapai. Jangan pernah jatuh ke lubang yang sama, kamu harus bisa BERCERMIN dari pengalaman yang pernah kamu alami. Oke Aisyah?”.
Hening sejenak, tak sempat saya menjawab pertanyaannya, namun kemudian saya menggelengkan kepala berkali-kali BUKAN sebagai bukti tidak setuju atas pertanyaan wanita tersebut, namun saya menyadarkan diri dari sebuah lamunan bahwa saya sedang berbicara dengan pikiran saya sendiri. Wanita tadi adalah pikiran saya yang muncul hanya dalam benak saya. Kemudian adzan magrib dilantunkan, saatnya saya pulang dengan membawa motivasi baru mengenai kehidupan, yang sebenarnya bisa muncul dalam diri kita sendiri.

Siti Aisyah, on November 1st, 2013
Semarang
Ditulis dalam kurun waktu  1 jam 40 menit
Wednesday 30 October 2013

Sosial merupakan salah satu sifat manusia yang bermasyarakat untuk berinteraksi antar individu. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk menjalin komunikasi dengan orang lain baik dalam keluarga, kelompok masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan sosialisasi antar negara. Tujuan bersosialisasi untuk menjaling hubungan bermasyarakat, mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Di jaman perkembangan teknologi saat ini mampu mempermudah manusia untuk bersosialisasi dengan sahabat, kerabat, rekan kerja bahkan teman baru dari benua lain yang memiliki bahasa dan kultur yang berbeda hanya dengan menggunakan “Media Sosial”.

Salah satu media sosial yang mudah digunakan adalah internet. Layaknya “jamur di musim hujan” internet menjadi tamu tak diundang yang diterima dengan senang hati dengan kehadirannya. Menurut Tancer (2008) dalam Juditha (2011) mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon selular. Saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan internet untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga menggunakannya sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial. Penemuan yang disampaikan oleh manajer umum dari perusahaan penelitian Hitwise, Bill Tancer mengungkapkan bahwa semakin meluasnya audience pengguna internet, mengungkap fakta bahwa trafik pencarian untuk situs jejaring sosial atau situs pertemanan seperti Friendster, FB, MySpace, Hi5, Orkut, tagged dan sebagainya, telah mengalahkan para pencari situs porno. Ini menjadi indikator trend besar apa yang ada di masa mendatang.

Facebook (FB) merupakan salah satu situs pertemanan atau jejaring sosial yang belakangan sangat berkembang pesat dibanding situs pertemanan lainnya. FB sendiri adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Sekarang ini Indonesia telah menjadi 'the Republic of the FB'. Ungkapan ini terinspirasi oleh perkembangan penggunaan FB oleh masyarakat Indonesia yang mencapai pertumbuhan 64,5% pada tahun 2008. Prestasi ini menjadikan Indonesia sebagai 'the fastest growing country on FB in Southeast Asia'. Bahkan, angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna FB di China dan India yang merupakan peringkat teratas populasi penduduk di dunia (Sahana, 2008 dalam Juditha 2011).

Perkembangan teknologi tidak dapat dibatasi, situs pertemanan di tahun 2013 semakin memuncak, Twitter merupakan media yang sedang digandrungi tidak hanya oleh remaja, namun juga media berita online, artis Indonesia maupun dunia dan para pemimpin negara seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apakah semakin berkembangnya media sosial memberikan dampak positif untuk masyarakat selaku tokoh utama dalam hubungan sosial?
 
Saya menuturkan beberapa dampak positif dan negatif dari jejaring sosial ini.
Beberapa dampak posistifnya antara lain:
1.        Informasi mudah diperoleh
Penggunaan media sosial seperti twitter, facebook, blog dan lain-lain mempermudah untuk mendapatkan berbagai macam informasi karena sebagai penunjang sarana komunikasi bagi para penggunanya, baik untuk personal maupun komunitas sosial. Contonya informasi kelas, pendaftaran pendidikan, lowongan pekerjaan, koordinasi, sapaan, prospective volunteer, pencarian teman dan tempat, live tweet, menjalin kerjasama, komunikasi dengan akun lain, sharing photo dan update berita jauh lebih cepat diperoleh baik berita dalam negeri maupun luar negeri melalui berita online. Penggunaan media sosial dengan segala kelebihan yang dimilkinya, dapat secara mudah dan cepat dalam melakukan penyebaran informasi untuk memperluas jaringan tanpa memikirkan jarak, ruang dan waktu.
2.        Menciptakan lapangan pekerjaan/entrepreneur (Online Shop)
Menurut C. Widyo Hermawan (2009) dalam Setyani et al (2013), adanya penggunaan internet melalui media sosial, telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu komunitas online. Pada dasarnya forum online merupakan sebuah papan pengumuman yang tersedia dalam bentuk online. Namun seiring berjalannya waktu sebuah forum online mengalami perluasan fungsi, yaitu tidak hanya sekedar berbagi informasi melainkan sebagai sarana akomodasi antar sesama pengguna dan pihak yang memiliki forum tersebut.
Salah satunya dengan pemanfaatan akun atau sebuah media sosial untuk melakukan promosi usaha yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain yang tergabung dalam jejaring sosial tersebut. Contoh seorang entrepreneur yang menjadi terkenal karena media sosial yaitu Dian Pelangi, dengan akun twitternya @dianpelangi. Dian pelangi sebagai designer muda lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang menjadi terkenal karena mempromosikan hasil karyanya melalui media online dan saat ini sudah menjadi seorang designer untuk para artis terkenal dan sudah melakukan fashion show ke berbagai negara di Eropa, Australia maupun Asia.
3.        Menghasilkan penulis muda melalui komuitas blogger
Tidak dipungkiri bahwa media blog memang cocok bagi para penulis untuk mempublikasikan hasil tulisannya ke “media”. Tulisannya bisa dibaca oleh jutaan orang pengguna internet. Hal ini mampu mengasah kemampuan sesorang untuk menulis, baik bagi penulis yang baru belajar ataupun penulis handal, karena tidak ada persyaratan tertentu untuk menjadi seorang blogger, yang terpenting hasil tulisannya bukan plagiat hasil karya orang lain.

Dampak Negatif :
1.             Penyimpangan masyarakat sosial di dunia nyata
            Kehadiran media sosial mampu “menyihir” penggunanya untuk berlama-lama “bersosialisasi” di dunia maya dan tanpa disadari bahwa sebagian orang yang sudah “tercandu” dengan jejaring sosial, hampir melupakan kodratnya sebagai masyarakat sosial yang seyogyanya bersosialisasi secara nyata dengan masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya. Fenomena seperti ini sudah sering kita lihat di angkutan umum, taman, ruang tunggu, kelas, stasiun ataupun di area publik lainnya, sebagian dari mereka menundukan kepala dan memandangi layar kaca yang ada di depannya. Gadget dengan berbagai merk dan tipe yang menghubungkan mereka untuk bisa bersosialisasi dengan dunia maya yang ada dalam jejaring sosial. Tanpa kita sadari sosialisasi yang sesungguhnya bisa kita lakukan dengan orang yang duduk disamping atau disekitar kita saat berada di area publik tersebut. 

Sumber : http://jagatreview.com diakses 22 Oktober 2013
Gambar 1. Fenomena masyarakat sosial



 
Sumber : http://yes-online.com diakses 22 Oktober 2013
Gambar 2. Sosialisasi dengan dunia maya

2.             Pembohongan publik (Status palsu)
Update status, dua kata yang sering kita dengar sebagai tokoh utama pengguna jejaring sosial. Situs jejaring sosial merupakan suatu layanan yang memungkinkan seorang individu untuk dapat membangun representasi diri mereka sendiri kepada khalayak umum. Jejaring sosial memberi kebebasan kepada penggunanya untuk berekspresi melalui kata ataupun kalimat untuk berpendapat dan mengungkapkan isi hati. Namun fungsi dasar situs jejaring sosial seringkali disalahgunakan oleh penggunanya.
Pencitraan di jejaring sosial sering dilakukan agar terlihat lebih baik oleh orang lain, calon pacar ataupun teman sehingga memungkinkan para pengguna untuk melakukan “status palsu” baik dalam hal status yang sesungguhnya atau check in ke suatu tempat. Misalnya, salah seorang pengguna jejaring sosial meng-update status atau membuat tweet (istilah dalam Twitter) seperti ini : “Singapore panas ya” namun dibawah tweet tersebut GPS handphone menunjukan lokasi yang sesungguhnya yaitu “from Grogol Jakarta Barat”. Hal ini membuktikan bahwa pencitraan dilakukan agar terlihat lebih baik oleh orang lain dengan cara memperindah diri dalam dunia maya.
3.             Kriminalitas
            Tindakan kriminalitas di dunia ini bukan sesuatu hal yang tabu lagi dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tertutupnya hati nurani. Kriminalitas bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya media sosial, biasanya jejaring sosial facebook menjadi incaran para pelaku kriminal untuk mencari korbannya. Tidak jarang kita mendengar korban jejaring sosial yang terkena penipuan, penculikan bahkan pemerkosaan yang terjadi akibat facebook karena berkenalan dengan orang baru lalu yang memanfaatkan hal tersebut untuk mengelabui korban. Biasanya hal ini terjadi pada korban di bawah umur yang belum mengerti mana yang baik atau buruk untuk dirinya sendiri. Sehingga hal ini menuntut para orang tua untuk lebih mengawasi putra putrinya dalam menggunakan jaringan internet terutama jejaring sosial.

Jika kita perhatikan, tidak sedikit dampak negatif yang terjadi akibat jejaring sosial, selain yang disebutkan di atas, istilah lain yang sering kita dengar yaitu kata “alay”. Akhir-akhir ini, hanya di Indonesia fase perubahan manusia sebelum menjadi dewasa dibutuhkan satu fase lagi yaitu “alay” (Bayi – Balita – Anak-anak – Remaja – “Alay” – Dewasa). Bahkan fenomena alay pernah ditayangkan menjadi suatu bahan berita di stasiun televisi tertentu. Menurut Kriswanti (2010), kendati awalnya terasa lucu, fenomena alay belakangan cenderung mengkhawatirkan. Istilah alay ini bukan tiba-tiba saja muncul. Alay kependekan dari anak layangan. Tapi dalam perkembangannya. Terutama di ranah internet (jejaring sosial), ciri-ciri seseorang disebut alay sudah makin melebar. Namun pada intinya sama, alay ditujukan bagi mereka yang dianggap “norak” dan lebay. Tapi juga meluas pada cara berpakaian, sampai cara menulis yang ajaib seperti 4L@Y.

Teknologi hadir sebagai penunjang kemudahan aktivitas manusia, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak kurang dan tidak juga lebih. Sosialisasi yang seimbang antara dunia maya dan nyata, serta memanfaatkan teknologi untuk ha yangl positif jauh lebih baik.

Manfaatkanlah teknologi, bukan dimanfaatkan oleh teknologi  :)
Powered by Blogger.