Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Monday 6 January 2014


Manusia merupakan makhluk yang dinamis, setiap detiknya berubah, baik jumlah helai rambut ataupun diameter pori-pori kulitnya. Tak dapat dipungkiri perubahanpun terjadi pada pemikiran dan tingkah laku manusia itu sendiri. Saat bertekad untuk hijrah menjadi pribadi yang ingin memanfaatkan waktu dengan produktivitas positif, yang bertujuan meningkatkan kualitas diri, menambah pengalaman, memperluas jejaring sosial secara nyata dan tentunya pengetahuan baru dari berbagai disiplin ilmu. Maka, sejak saat itu juga diperlukan tindakan nyata untuk merealisasikan niat tersebut. Bismillah, karena Allah.
**** 
Prolog di atas saya buat sebagai pengantar untuk catatan saya kali ini. Rasanya tidak lengkap jika mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru namun tidak saya tuangkan dalam sebuah tulisan. Seperti tokoh kartun yang terbentur lalu bertebaran bintang-bintang di atas kepalanya. Begitupun dengan rekaman pengalaman kemarin yang masih tersimpan dalam memori ingatan layaknya bintang-bintang bertebaran di atas kepala dan harus segera dituangkan ke dalam mangkuk sereal, maksudnya catatan hehe.
Entah bagaimana mengawalinya, saya sering memulai hal yang baru dengan cara “tidak sengaja”, saya percaya, hal itu merupakan cara Allah menunjukkan jalan-Nya. Suatu hari, sedang menonton televisi sendiri di ruang tv kosan, karena hampir setiap stasiun tv saat ini memberikan materi tontonan yang tidak patut menjadi tuntunan atau bahkan tidak memberikan edukasi yang positif, sehingga saya pilih untuk menonton stasiun tv yang menayangkan news (berita), sebut saja MetroTV. Disamping menambah pengetahuan tentang kabar terbaru dunia luar, namun juga me-recharge informasi Indonesia terkini, haha begaya.
Saat itu acara yang sedang ditayangkan adalah “Tea Time with Desi Anwar”. Tamu yang diundang bukanlah orang yang saya kenal, namun siapa sangka hanya dengan tayangan 30 menit mampu memberikan kekaguman saya atas segala prestasi yang diraihnya. Dialah Muhamad Iman Usman pendiri Komunitas Indonesian Future Leaders (IFL) .
Indonesian Future Leaders (IFL) adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang pemberdayaan pemuda dan isu-isu sosial terkait kepemudaan. Sedangkan Parlemen Muda Indonesia adalah program yang digagas oleh Indonesian Future Leaders yang bertujuan untuk memfasilitasi suara pemuda dalam proses pembentukan kebijakan serta mendorong tingkat partisispasi politik dalam negeri.
Setelah melihat tayangan tv tersebut secara otomatis saya mencari akun resmi IFL di twitter dan informasi lebih lanjut tentang organisasi kepemudaan ini. Hingga akhirnya mendapatkan info mengenai akun Parlemen Muda Banten di twitter (@youthbanten). Tidak lama sejak saya tahu mengenai IFL dan Parlemen Muda, kemudian muncul info terkait programnya Parlemen Muda Indonesia yaitu Konsultasi Regional di seluruh provinsi di Indonesia, salah satunya Banten. Tanpa pikir panjang, saya langsung menghubungi contact personnya dan daftar sebagai delegasi umum untuk kegiatan konsultasi regional tersebut.
Konsultasi Regional merupakan rangkaian dari kegiatan Parlemen Muda bertujuan untuk melibatkan anak muda untuk memberikan konten substansif terhadap sistem parlemen dan kebijakan terkait di politik dalam negeri. Hasil dari Konsultasi Regional akan disampaikan kepada pemangku kebijakan di kegiatan Majelis Pemuda dan Konferensi Temu Pemimpin.
Topik yang dibahas dalam Konsultasi Regional yaitu:
a.         Keberlanjutan Lingkungan dan Ekologi
b.         Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi
c.         Pembangunan dan Keadilan Sosial
d.         Anak Muda dan Penggunaan Rokok, Miras, dan Zat Adiktif
e.         Pendidikan dan Pemberdayaan Pemuda
f.          Topik Pilihan (menyiapkan topik kepemudaan yang kami pikir ugent untuk dibahas)

Ada alasan menarik yang ingin saya sampaikan mengapa saya begitu antusias bergabung dalam kegiatan ini. Pertama, hampir 5 tahun terakhir saya tinggal di luar daerah dimana saya dilahirkan dan dibesarkan. Banyak sekali informasi yang tidak saya ketahui tentang Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang. Di luar sana banyak orang bertanya mengenai Banten dan Pandeglang. Entah saya yang krisis pengetahuan mengenai identitas Banten atau Banten yang belum memiliki identitas diri. Berdasarkan pengalaman saya selama di luar Banten, banyak sekali masyarakat yang belum tahu Banten, kalaupun tahu, mereka menyebutnya “oooh, Banten di Jawa Barat ya?”, tugas saya sebagai warga Banten untuk meluruskan ketika mendengar pertanyaan tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa Banten adalah provinsi baru yang awalnya menyatu dengan Jawa Barat. Jadi masih banyak yang beranggapan bahwa Banten itu adalah Jawa Barat. Well, apapun itu penting rasanya bagi saya untuk mengetahui lebih banyak mengenai Banten saat berada di luar Banten, karena layaknya duta wisata ketika pergi meninggalkan daerah asal menuju daerah baru, tidak sedikit yang bertanya menganai daerah dimana tempat kita tinggal. Disaat itulah presentasi mengenai daerah tercinta dilakukan.
Alasan lainnya berangkat dari kesadaran di dalam diri muncul begitu saja, rasa yang begitu besar untuk mengetahui lebih banyak tentang Banten merupakan awal kepedulian terhadap daerah saya sendiri. Jika ada yang bertanya mengenai kontribusi yang sudah diberikan terhadap Banten sebagai pemuda Banten, rasanya pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan paling “JLEB” sedunia. Pertanyaan tentang ke-jomblo-an bukanlah segalanya tapi tentang kontribusi diri untuk negeri? Hemmmm, malu sekali diri ini yang belum bisa berbagi.
Kedua hal di atas mewakili alasan saya mengapa mengikuti Konsultasi Regional Provinsi Banten dan ikut bergabung bersama pemuda/i Banten yang sama-sama memiliki visi dan empati yang besar untuk memajukan Banten. Melakukan pengembangan kapasitas diri sebagai pemuda, karena sangat “lucu” jika sebagai pemuda banyak menuntut perubahan namun apatis terhadap perubahan.
Ceritakan, maka aku akan lupa. Tunjukkan, mungkin aku akan ingat. Libatkan, maka aku pasti mengerti.
-Parlemen Muda Indonesia-


Beberapa kegiatan sosial saya ikuti sebagai langkah awal dalam perubahan diri. Saya pikir bahwa perubahan dan konsistensi adalah 2 hal yang saling berdampingan, bukan berlawanan. Jika memilih untuk berubah menjadi lebih baik, maka konsistenlah dalam pilihan kebaikan itu. Tidak ada istilah konsisten dalam keburukan, yang ada hanyalah belum menemukan jalan kembali untuk menjadi baik. Jika Allah sudah memberikan Rahmat-Nya, pasti ada jalan dalam setiap pintu kebaikan.
Wallahua’lam.

Siti Aisyah, Pandeglang – 6 Januari 2014
Powered by Blogger.