Pageviews

Popular Posts

About

Search Me

Tuesday 10 March 2015
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dibawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi serta Kementeriaan Agama memberikan dana khusus kepada anak bangsa dibidang pendidikan. Dalam kalimat pengantarnya LPDP menyatakan bahwa “Keberhasilan menyiapkan sumber daya manusia agar menjadi kekuatan bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa memerlukan pendidikan yang mampu menghasilkan putra-putri bangsa yang berkarakter, cerdas, terampil, berdaya juang dan daya saing tinggi, serta dilandasi dengan semangat kebangsaan yang kuat”. Lebih  jelas mengenai LPDP bisa diakses melalui web resmi LPDP www.lpdp.go.id.

Beasiswa LPDP dewasa ini menjadi incaran pihak akademisi baik mahasiswa lulusan S1, mahasiswa S2 bahkan S3. LPDP memiliki berbagai jenis beasiswa diantaranya, beasiswa Magister dan Doktor, beasiswa Tesis dan Disertasi, beasiswa Dokter Spesialis, beasiswa Presiden RI serta beasiswa Afirmasi. Ada pengalaman yang ingin saya bagi disini terkait proses mendapatkan beasiswa LPDP khususnya beasiswa Tesis atau penelitian.

Beasiswa LPDP membuka pendaftaran sepanjang tahun dan dilakukan 4 kali proses seleksi dalam satu tahun tersebut, sedangkan untuk beasiswa Tesis dan Disertasi hanya dilakukan 2 kali proses seleksi walaupun pendaftarannya dibuka sepanjang tahun.

Terdapat 2 tahapan proses seleksi beasiswa Tesis dan Disertasi ini, diantaranya:
  1.  Seleksi Administrasi;
  2. Seleksi Wawancara dan Leaderless Group Discussion (LGD), yang merupakan satu kesatuan dalam proses penilaian. 

1.             Seleksi Administrasi
Ada beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan dalam proses seleksi administrasi, yaitu:
a.     Proposal tesis yang sudah disetujui oleh pembimbing atau promotor;
b.    Transkrip nilai seluruh mata kuliah;
c.    Essay tidak lebih dari 3 halaman (A4) yang menguraikan tentang peranan penerima beasiswa dalam upayanya:

  1. Meningkatkan daya saing/nilai tambah produk dan/atau jasa nasional, dan/atau;
  2. Menyelesaikan permasalahan masyarakat dan bangsa, dan/atau;
  3.  Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
d.  Surat Keterangan Ketua Program Studi;
e.  Surat Pernyataan tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa tesis dan disertasi dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri;
f.     Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan satuan biaya yang berlaku;
g.    Mengisi formulir secara online di web LPDP yang berisi tentang:

  1.  Identitas diri dan orang tua;
  2. Riwayat pendidikan;
  3.  Riwayat pekerjaan (jika ada);
  4.  Organisasi yang pernah diikuti dari SMP hingga Perguruan Tinggi;
  5. Organisasi di luar sekolah (dalam hal ini LPDP menilai seberapa aktifnya kita dalam hal bersosialisasi dengan masyarakat);
  6. Prestasi yang pernah dicapai;
  7. Kemampuan bahasa asing yang dibuktikan dalam TOEFL ITP/TOEFL iBT/IELTS;
  8. Pengalaman pelatihan atau workshop;
  9. Pengalaman riset;
  10. Konferensi dan seminar yang pernah diikuti baik sebagai panitia, peserta ataupun pembicara;
  11. Serta penghargaan yang pernah dicapai.

Semua berkas persyaratan dipersiapkan dalam bentuk soft-file dan diunggah ke web LPDP dalam format PDF. Hasil seleksi administrasi akan diumumkan melalui web LPDP. Semua hal yang kita isi dan unggah berperan penting dalam proses seleksi administrasi ini. Maka dari itu, persiapan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.

Jika lulus dalam tahapan ini, langkah selanjutnya LPDP akan mengirimkan email undangan untuk mengikuti tahap seleksi wawancara dan Leaderless Group Discussion (LGD). Sebelum proses wawancara, pihak LPDP akan mengirimkan 2 sampai 3 kali email terkait lokasi wawancara, berkas yang harus dipersiapkan dan kelompok wawancara serta kelompok LGD. Maka dari itu diharapkan untuk selalu cek email atau mengaktifkan email di dalam smartphone kita agar informasi tidak terlewatkan.

  2.    Leaderless Group Discussion (LGD)
LGD yaitu suatu forum diskusi yang terdiri dari 8 orang peserta dari berbagai disiplin ilmu dan disatukan dalam satu ruangan, di dalam ruangan tersebut terdapat 2 pihak LPDP, salah satu diantaranya adalah psikologi. Kedua pihak LPDP ini hanya memperhatikan proses berjalannya diskusi, tidak ikut serta berdiskusi. Saat di dalam ruangan, masing-masing peserta diberikan satu artikel mengenai isu-isu terkini. Penting buat kita untuk tetap update berita terkini (dalam hal ini LPDP ingin melihat anak bangsa yang tidak apatis terhadap urusan negeri. Isu-isu yang muncul terkait pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, hukum dan sumberdaya alam Indonesia).

Kelompok diskusi hanya diberikan waktu 35-40 menit untuk berdiskusi, disini akan terlihat siapa yang tiba-tiba dengan sendirinya menjadi moderator, notulen bahkan time keeper tanpa ditunjuk. Kunci LGD ini tidak mendominasi jalannya diskusi, tidak ngotot memperjuangkan pendapat melainkan bagaimana caranya kita berusaha untuk menerima pendapat orang lain. Jika ada teman yang masih diam dalam proses diskusi ini, kita harus bisa mengajaknya untuk dapat memberikan argumen. Kebersamaan di LGD ini penting sekali. Pendapat yang diberikan pun harus realistis dan mampu memberikan strategi-strategi kebijakan tertentu.

3. Seleksi Wawancara
Saya ingin bercerita secara khusus mengenai seleksi wawancara sesuai dengan pengalaman saya pribadi. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terkait proses wawancara ini. Terutama berkas-berkas yang kita unggah saat seleksi administrasi harus dibawa dalam bentuk berkas asli pada saat wawancara karena akan dilakukan verifikasi data. Dalam proses verifikasi ini, LPDP cukup detail memperhatikan keabsahan berkas kita dan semuanya harus asli.

Setelah dinyatakan lolos verifikasi berkas, langkah selanjutnya seleksi wawancara (catatan: Beberapa hari menjelang wawancara, LPDP akan mengirimkan email mengenai jadwal wawancara dan LGD, setiap orang akan mendapatkan jadwal yang berbeda. Contoh: Wawancara hari ini – LGD besok; atau wawancara besok-LGD hari ini; atau wawancara dan LGD di hari yang sama). Disini saya  bercerita mengenai proses wawancara dan LGD dilakukan di hari yang berbeda.

Ketika nama kita dipanggil untuk melakukan wawancara, istilah “be your self” itu benar adanya. Kita akan berhadapan dengan 3 interviewer sekaligus, diantaranya adalah pihak akademisi, pihak LPDP dan psikologi. Saat pertama kali masuk ruangan, salah satu cara saya untuk mengatasi demam panggung dengan tetap tersenyum dan jabat tangan para interviewer satu persatu. Setiap peserta wawancara pasti memiliki cerita yang berbeda, begitu pun dengan saya. Pertama kali yang ditanyakan oleh interviewer yaitu keterkaitan nama saya, nama yang sering orang dengar tapi memiliki makna itu menjadi waktu tersendiri. Disini demam panggung saya mulai mencair, suasana mulai rileks dan tidak begitu mendebarkan, karena 2 interviewer berusaha membuat suasana se-nyaman mungkin, walaupun 1 interviewer lainnya berusaha fokus dengan raut cukup serius dan sedikit menegangkan, tapi hal tersebut benar-benar menjadi penyeimbang.

Tidak begitu banyak yang ditanyakan mengenai isi proposal penelitian saya, interviewer pertama lebih tertarik tentang diri saya, pendidikan, keluarga, rencana setelah studi bahkan diselengi oleh candaan untuk segera menikah haha. Keterkaitan mengenai rencana setelah studi nanti membuat interviewer satu ini tertarik dan cukup lama membahas mengenai hal tersebut. Selanjutnya, interviewer kedua lebih menegaskan tentang RAB yang saya buat. Untuk diingat teman-teman, RAB disini cukup penting dan krusial, jangan sembarang memberikan nominal, harus realistis dan jelas ya.

Yang menarik lainnya saat psikologi bertanya, beliau benar-benar menggali tentang kepemimpinan, terutama mengenai organisasi yang saya ikuti, baik dalam kampus maupun luar kampus, termasuk beberapa pertanyaan mengenai jatidiri. Memahami diri sendiri itu penting agar saat ada yang bertanya, kita mampu menjawab, siapakah diri kita sebenarnya. Menjual diri itu ada baiknya, dalam hal positif tentunya, dengan tetap menunjukan kualitas diri kita. Dan terakhir obrolan dengan psikologi terkait problem solving, biasanya berasal dari pengalaman kita masing-masing.

Terakhir, ucapkan terima kasih atas kesempatan berharga yang diberikan ini, dan jangan lupa untuk jabat tangan kembali para interviewer tersebut, biasanya diakhir pertemuan para interviewer memberikan semangat serta doa untuk kita agar sukses dan lolos, aamiin-kan laah hehe.

*untuk seleksi bulan Juli 2015 ini akan ada beberapa perubahan proses seleksi LPDP. Terus update info LPDP melalui web resminya ya.

Catatan tambahan:
Dari pengalaman saya saat menunggu wawancara, banyak teman-teman yang bercerita beberapa pengalamannya setelah wawancara, bisa jadi pertimbangan teman-teman lainnnya dalam mempersiapkan beasiswa LPDP ini. Ada sebagian besar yang saat wawancara, interviewernya bertanya dengan menggunakan bahasa inggris dari awal sampai akhir, walaupun tujuan beasiswanya dalam negeri, tapi tidak menutup kemungkinan juga saat wawancara untuk beasiswa luar negeri, hanya beberapa pertanyaan saja yang menggunakan bahasa inggris.
Terkait pertanyaan wawancara pun bisa beragam, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda tentunya. Persiapkan diri sebaik mungkin, karena hasil tidak akan pernah mengkhianati prosesnya. Terutama restu dan doa orang tua.

if you keep on believing, the dreams that you wish will come true”.

-The best of luck for all of you-
Best regard,
Siti aisyah 
Powered by Blogger.