Pageviews
Popular Posts
-
Saya Siti Aisyah yang ketika lahir hingga masuk sekolah dasar dengan nama di Akta Kelahiran hanya 1 kata yaitu “Aisyah”. Nama te...
-
Senja hari menjelang matahari kembali pada peraduannya, saya duduk di sebuah kursi taman. Rindangnya pepohonan membuat sejuk kota dengan...
-
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dibawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan da...
-
Produktif, ga mau diem, pecicilan atau apapun itu istilahnya untuk menggambarkan kalau saya ga bisa berdiam diri di kosan, hingga liburan s...
-
Manusia hanya bisa berencana, namun Allah yang menentukan. Sepandai-pandainya manusia membuat rencana, rencana Allah jauh lebih indah. Re...
-
30 Agustus 2015, pukul 09.00 pagi Waktu Indonesia bagian Pandeglang, terdengar nama saya berada terselip diantara sebuah kalimat paling sak...
-
Lanjutan part 1 ... Setalah pilihan ditentukan, kini saatnya bagi saya untuk fokus menggapai impian. Semua akan tercapai jika kita mampu...
-
Entah kenapa tiba-tiba terbesit di masa depan nanti, jika kelak memiliki putra/putri ingin menjadi seorang " Full-Time Mother ...
-
Merangkai serpihan mimpi untuk menjadikan impian yang sempurna. Bukanlah sebuah perjuangan yang sia-sia tak kala setiap puing-puing perju...
-
Sepertinya hampir semua orang tau dimana dan apa itu kampung inggris. Suatu daerah yang menjadi tujuan manusia dengan berbagai profesi dan...
About
About Me
Search Me
Sunday, 14 April 2013
Pernah bertemu dengan seseorang
yang bisa memberikan kita inspirasi untuk berpikir dan berbuat positif?
Sebenarnya hampir setiap orang yang kita lihat dan temui bisa memberikan kita
inspirasi ataupun pengetahuan dari apa yang dia lakukan dan ceritakan mengenai
pengalaman dan ilmu yang dimiliki. Selain itu, ada yang lebih berharga dari itu
semua yaitu ketika kita memiliki seorang teman yang mampu menjadikan kita sebagai
seorang pribadi yang semakin bertambah baik setiap harinya karena terinspirasi
dari apa yang dia ceritakan terhadap pengalaman baiknya. Saya ingin berbagi
cerita terhadap apa yang saya alami mengenai seseorang yang selalu memberikan
inspirasi. Awal perjumpaan terjadi saat kami berada dalam satu naungan
organisasi yang sama. Ketertarikan muncul ketika dia berbicara dengan tegas dan
berorganisasi dengan baik. Sepertinya karakter orang ini memang terlahir untuk
menjadi seorang pemimpin. Selain kemampuannya dalam memimpin, dia mampu
bersosialisasi dengan baik sehingga mudah memperoleh banyak teman hanya dengan
beberapa kali percakapan namun percakapan tersebut bermanfaat dan memberikan
kesan yang berarti bagi lawan bicara sehingga ingin kembali sharing atau sekedar ngobrol bersama
terkait banyak hal. Itu menakjubkan bukan?
Karakternya
yang mudah bergaul dan optimistis yang membuat saya yakin bahwa apapun yang menjadi
impian saya dapat tercapai. Banyak hal yang telah disampaikan kepada saya dan
berusaha saya pelajari. Banyak hal yang belum pernah saya ketahui sebelumnya
dan berusaha mencari tahu tentang ilmu baru tersebut. Tanpa diketahui bahwa
selama ini saya melakukan dan menjadikan apapun yang diraihnya sebagai motivasi
untuk saya dalam menggapai impian. Saya pelajari apapun hal baik yang
diajarkannya. Menurut saya itu adalah hal positif yang dilakukan oleh seseorang
terhadap orang lain untuk selalu menjadi lebih baik setiap harinya. Saya memang
tidak bisa menjadi seperti apa yang dapat dia raih dalam hidupnya, namun saya mengambil
pelajaran dari karakternya yang optimis, pekerja keras serta semangatnya yang
tinggi yang membuat saya terus berusaha menggapai impian dan mewujudkannya
menjadi nyata. Amin, thank you so much
for your advice and your spirit. I always remember about everything. And the
last I keep my finger crossed for you.
Monday, 8 April 2013
Sepertinya hampir semua orang
tau dimana dan apa itu kampung inggris. Suatu daerah yang menjadi tujuan manusia
dengan berbagai profesi dan ingin mempelajari bahasa yang bukan bahasa ibu
(bahasa Indonesia) namun secara cepat dan intensif. Awalnya saya pikir, kampung
inggris itu suatu tempat yang menyediakan kursus bahasa inggris di satu tempat
saja, semacam karantina atau boarding
school. Tapi ternyata bukan, di sini adalah suatu perkampungan yang setiap
rumah warganya menyediakan jasa tempat kursus bahasa inggris dengan nama kursus
yang bervariasi serta program, cara belajar, sistem dan biaya kursus yang
beranekaragam. Kita tinggal pilih mau kursus di tempat mana sesuai dengan
kebutuhan yang kita inginkan dengan harga yang sangat terjangkau. Jauh berbeda
dengan lembaga kursus di luar sana yang menyediakan pilihan program dalam waktu
beberapa pertemuan namun dengan harga yang melambung tinggi. Disini juga
tersedia tempat tinggal atau biasa disebut camp
dengan program dan sistem yang mewajibkan penghuninya berbicara bahasa
inggris. Kampung inggris ini terletak di daerah Pare, Kediri, Jawa Timur. Jika
dari arah Semarang Jawa Tengah menuju daerah ini membutuhkan waktu perjalanan
dengan menggunakan travel sekitar 7 – 8 jam dengan biaya travel sekitar 100
ribu rupiah.
Satu hal unik yang menjadi
kebudayaan di sini yaitu transportasi untuk para pendatang maupun penduduk asli
yakni dengan menggunakan sepeda. Tidak ada angkutan kota (angkot), jadi jika
kita hendak pergi dari satu tempat kursus ke tempat kursus lainnya dengan jarak
yang lumayan maka bersepedalah. Walaupun saya ga bisa bawa motor tapi sepeda
alhamdulillah lancar, tapi harus berhati-hati karena di jalanan tidak hanya
kaum bersepeda saja, banyak angkutan seperti mobil, motor dan terkadang ada bus
dan truk yang sama-sama saling berbagi jalan. Makanan di sini juga tergolong
murah dengan berbagai macam pilihan menu.
Ada informasi yang akan saya
bagi dan semoga bermanfaat. Saya bahas mulai dari tempat tinggal. Di Pare ini
ada 2 jenis tempat tinggal yang di sebut kos-kosan dan camp, bedanya untuk kos tidak ada peraturan wajib untuk menggunakan
bahasa inggris dalam keseharian, namun mereka memiliki program kelas tertentu
yang tidak wajib juga diikuti oleh penghuninya dan biayanya pun relatif terjangkau
(s.d. 250 ribu/bulan). Sedangkan camp adalah
sejenis kos-kosan dengan diterapkannya peraturan menggunakan bahasa inggris
dalam bicara keseharian (kecuali ketika menerima telepon, tamu yang tidak bisa
bahasa inggris ataupun nyanyi bahasa Indonesia) dan ada konsekuensi bagi
pelanggaran peraturan, di camp juga
terdapat program wajib yang harus diikuti oleh penghuninya, biasanya program
wajib ini dilaksanakan setelah sholat subuh dan sholat magrib (program vocab,
grammar, discus dll) dan terdapat pula program non wajib yang bisa diikuti
ataupun tidak oleh penghuninya (kami menyebutnya dengan program sunah). Biaya untuk
camp ini 1 bulannya s.d. 350 ribu.
Untuk tempat kursus disini
sangat beranekaragam dengan program dan cara belajar yang menarik. Menurut saya
semuanya bagus tergantung kebutuhan kita dan bagaimana kita menyukai cara
belajarnya. Jadi saran saya, jika hendak memilih dan menentukan tempat kursus
tersebut, surveylah terlebih dahulu dan bertanya dengan para peserta yang sudah
sekian lama tinggal dan belajar disini, sebagai bahan referensi dan
pertimbangan. Beberapa nama tempat kursusnya yaitu : the daffodils, eminance,
peace, elfast, webster, mr.bob dan masih banyak lagi. Biaya untuk kursus pada
setiap tempat bervariasi dimulai dari 70 ribu – 300 rb setiap bulannya dengan
pertemuan setiap hari senin – jumat bahkan ada tambahan di hari sabtu
tergantung kebijakan tempat penyelenggaranya.
untuk informasi lebih lanjut
tentang kegiatan dan cara belajarnya akan saya posting di kemudian hari. See ya
J
Saya Siti Aisyah yang ketika lahir hingga
masuk sekolah dasar dengan nama di Akta Kelahiran hanya 1 kata yaitu “Aisyah”. Nama
tersebut pemberian dari kakek tersayang dengan doa dan harapan yang besar dari
arti kata Aisyah. Aisyah adalah nama yang cukup terkenal karena Aisyah r.a.
adalah nama dari istri Nabi Muhammad SAW sang parameter kehidupan umat muslim
di dunia. Maka dari itu, kakek saya tidak ingin menambahkan nama apapun di
depan ataupun di belakang nama saya. Namun ketika masuk sekolah dasar wali
kelas saya secara tidak sengaja menambahkan nama pada raport dan ijazah SD.
Alhasil, nama saya menjadi Siti Aisyah. Sebenarnya ga begitu rugi dengan
penambahan nama di depan karena sejak saat itu absen saya di sekolah jadi
mundur beberapa langkah dari abjad A menjadi S. Sehingga setiap ada hafalan
Al-Quran maupun Hadist di sekolah ada harapan untuk saya siap-siap berkomat
kamit sebelum maju ke depan kelas.
Saya lahir di Pandeglang (Banten) hari Jumat
29 Maret 1991 tepatnya di bulan Ramadhan (orang tua saya bilang hijriyahnya tanggal 13
Ramadhan, jika tidak salah perhitungan) menjelang para kaum adam menjalankan
sholat jumat, karena saya dilahirkan di siang bolong makanya saya tidak suka
kegelapan (fakta). Saya anak pertama dari tiga bersaudara, adik pertama saya
bernama Shofa Shofiati kelahiran 24 Mei 1993 dan yang terakhir Lulu Ilmaknun
Salsabila lahir pada tanggal 7 Januari 2001.
Saat Sekolah Dasar di SDN Pandeglang 14 saya
tergolong siswi yang pemalu, tidak banyak bicara dan pendiam. Namun, sepertinya
ada yang salah dari penilaian guru-guru di sana. Selama di SD saya selalu terpilih
untuk mengikuti lomba paduan suara, cerdas cermat, sinopsis cerita, pramuka
siaga dan lomba puisi. Prestasi saya juga lumayan tidak memalukan dengan selalu
menempati peringkat 3 besar dan kadang sesekali naik ke peringkat pertama namun
bukan di caturwulan ketiga sehingga saat peringkat pertama tidak naik ke atas
panggung untuk mendapatkan hadiah *lho?
Sekolah lanjutan pertama saya bukan di
sekolah umum tapi di MTsN Model Pandeglang 1 sehingga ada tambahan ilmu agama
yang saya pelajari. Prestasi saya di bidang akademik saat itu kurang meningkat
karena saya asik mengikuti berbagai organisasi sehingga tugas-tugas saya banyak
yang keteteran. Tapi saat masuk sekolah menengah atas semua terbalik, saya
sekolah di MAN Model 2 Serang, alhamdulillah saya bisa masuk kelas excellent dengan jumlah siswa 26 dalam 1
kelas dengan didampingi oleh 2 guru disetiap mata pelajarannya dan proses
belajar mengajar sampai jam 16.00 WIB, sehingga hal ini yang mampu mengantarkan
saya masuk ke PTN di Universitas Diponegoro melalui Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Sebenarnya cita-cita saya ingin menjadi
seorang dokter makanya sebelum SNMPTN berlangsung saya sempat mengikuti UMB
untuk masuk ke kedokteran, namun Allah lebih tau apa yang kita butuhkan bukan
yang kita inginkan. Untuk menghibur kekecewaan hati saya karena ga tercapai
masuk kedokteran sang guru pembimbing bilang “mungkin kamu sekarang ga jadi
dokter, tapi semoga aja suaminya nanti dokter” (mmmmm…amin J). Di undip
saya masuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan ternyata Allah benar-benar
memilihkan yang terbaik untuk hambanya. Saya merasa bersyukur masuk jurusan
perikanan karena banyak hal di dunia ini yang baru saya ketahui saat masuk ke
dunia perikanan. Alam ini memang indah, habitat dan potensi yang dimiliki
Indonesia memang luar biasa terutama bidang perikanan dan kelautan. Amazing
Banyak hal yang saya pelajari saat di bangku
kuliah, semua itu yang menjadikan diri saya seperti saat ini. Saat dimana saya
sadar akan semua yang terjadi adalah sebuah pelajaran menuju kedewasaan. Saya belajar
tentang kemandirian, pengertian, perhatian, kesabaran, persahabatan, kesedihan,
cinta, pengabdian dan pengorbanan. Terima kasih Tuhanku, Allah SWT. Innallaha
ma’ana
Sunday, 7 April 2013
Lanjutan part 1 ...
Setalah pilihan
ditentukan, kini saatnya bagi saya untuk fokus menggapai impian. Semua akan
tercapai jika kita mampu berusaha dan berdoa. Hal yang pertama saya lakukan
yaitu memperlancar komunikasi dalam bahasa inggris dan mendaftarkan diri
untuk kursus bahasa inggris program conversation
dan mempersiapkan diri sendiri untuk belajar TOEFL. Saya membuat jadwal
kegiatan sendiri untuk belajar TOEFL yang saya tempel di dinding kamar dan
membeli beberapa buku materi dan latihan soal TOEFL. Alhamdulillah sebelumnya
saya telah memiliki softcopy materi
TOEFL dari berbagai sumber yang diberikan oleh senior saya sewaktu kuliah,
bermanfaat sekali *terimakasih*. Dalam sehari saya mewajibkan diri saya
untuk belajar TOEFL selama 9 jam yang dibagi kedalam 4 bagian dari pagi hingga
malam. Selain itu saya pun membagi jadwal materi TOEFL hingga mencapai target
diakhir bulan untuk mengikuti Test TOEFL ITP di Jakarta. Namun diluar dugaan,
tanggal yang sudah saya tentukan untuk mengikuti test TOEFL ITP di Jakarta
harus di-cancel karena saat itu
Jakarta di landa banjir. Kegiatan belajar TOEFL saya tambah hingga 1 bulan lagi
untuk mengikuti test TOEFL ITP di bulan berikutnya. Proses mencari lembaga
penyelenggara test TOEFL ITP pun tidak mudah. Pelaksanaan test TOEFL ITP hanya
ada di lembaga tertentu yang telah ditunjuk oleh lembaga resminya yaitu ETS dan
jadwalnya hanya diselenggarakan 2 kali dalam 1 bulan yaitu pada minggu kedua
dan keempat di setiap bulannya.
Jadwal dan tempat test TOEFL ITP
sudah saya peroleh tepatnya di ELTI Gramedia di Jalan Wijaya Jakarta, tidak jauh dari Blok M. Materi TOEFL sudah saya pelajari mulai dari grammar, reading, latihan soal TOEFL,
mendengarkan musik western dan mendengarkan soal-soal listening TOEFL yang saya save
di media handphone dan mendengarkannya
setiap saat sebagai latihan menjelang test sesungguhnya. Baru kali ini saya
merasakan nervous saat menjelang
test. Beberapa menit sebelum test dimulai saya merasa kurang percaya diri dan
merasa belum belajar apa-apa dan akhirnya hanya doa yang bisa saya lakukan. Tepat
9 hari setelah test hasilnya pun keluar, kemudian saya ke Jakarta untuk
mengambil hasil test TOEFL ITP tersebut. Dan ternyata Allah belum mengijinkan
saya untuk mencapai target skor TOEFL yang saya harapkan. Akhirnya rencana B
pun siap dilaksanakan, saya kembali belajar dan memilih ke Kampung Inggris yang terletak di daerah
Pare, Kediri, Jawa Timur untuk belajar secara intensif dan mengikuti program TOEFL dan program lainnya yang ada di English area. Semoga usaha saya yang
satu ini mampu mengantarkan saya mendapatkan beasiswa untuk kuliah S2 baik ke Negeri
Sakura ataupun hanya di Indonesia. Kita liat hasilnya nanti. GANBATTE :)
DREAM, satu kata
yang sangat bermakna dan mampu mengubah dunia. Semua manusia mampu bermimpi
tetapi hanya sedikit dari mereka yang berani membuatnya menjadi nyata dan
menghasilkan makna yang berarti bagi kehidupannya. Bagi saya, mimpi adalah
hutang yang harus saya penuhi, kewajiban yang harus saya tunaikan dan cita-cita
yang harus saya gapai. Proses menuju impian yang nyata seperti perjalanan menakjubkan dalam memori fiksi
kehidupan. Tanggal 17 Juli 2012, hari dimana wisuda saya dilaksanakan. Setelah
hari itu, impian saya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan
menjadi seorang tenaga pendidik di tingkat perguruan tinggi harus tertunda.
Keinginan saya mewujudkan impian
tertunda sementara demi harapan keluarga untuk menjaga dan memajukan yayasan
pendidikan yang ada di lingkungan kami. Dan saya menerima keputusan tersebut
dengan lapang dada. Tidak menunggu waktu lama untuk merubah diri dari status
mahasiswa menjadi pribadi yang berbeda dan bisa terjun ke dunia baru dalam kehidupan
nyata, menjadi seorang guru muda di sebuah sekolah swasta rintisan keluarga.
Sekolah yang terdiri dari siswa-siswi remaja yang mengenakan seragam putih
abu-abu. Dalam hati berkata “kenapa tidak?”. Ternyata sesuai perkiraan, kami
bisa menjadi teman terutama bagi kelas XI dari 3 kelas lain yang saya bimbing. Seiring
berjalannya waktu tak terasa 92 hari telah berlalu.
Hal
baru dalam kehidupan saya muncul. Saat itu, berangkat dari ketidaksengajaan, dimana
kebiasaan bermain media sosial sebelum tidur adalah suatu rutinitas yang jarang
saya tinggalkan. Malam itu secara tidak sengaja melihat akun yang menawarkan
lowongan pekerjaan dari suatu perbankan terbesar di Indonesia dengan lambang
pita emas pada logonya, dengan rasa penasaran saya buka link-nya dan tertera
penempatan yang tersedia diantaranya kota yang dekat dengan tempat saya tinggal.
Setelah dilihat lebih rinci ternyata recruitment-nya
ditutup esok hari. Keesokan harinya saya apply
data melalui “lowongan online”. Saat
itu yang ada dibenak saya ingin memiliki kegiatan diluar jadwal mengajar,
karena jadwal mengajar yang masih sedikit yang membuat saya mencari kegiatan
lain tanpa meninggalkan kegiatan sebagai seorang guru. Saya pikir jika keterima
dan mulai bekerja, saya akan memindahkan jadwal mengajar ke hari sabtu, disisi
lain tempat bekerjanya pun tidak jauh dari tempat saya tinggal sehingga harapan
saya semua bisa ditangani.
Tepat
1 minggu setelah apply lowongan online, Alhamdulillah saya mendapatkan
panggilan untuk interview awal ke
Jakarta. Pengumuman hasil interview
dilakukan saat itu juga dan alhamdulillah maju ke tahap selanjutnya. Hingga
akhirnya tahap demi tahap saya jalani dan mampu mencapai garis final.
Penandatanganan kontrak telah dilakukan, training telah dijalani dan penempatan
telah ditentukan sesuai dengan domisili saya. Alhamdulillah semua sesuai
harapan. Kehidupan baru kembali dilakukan, hari senin hingga jumat saya bekerja
di sebuah perusahaan perbankan dari pagi hingga menjelang petang bahkan malam.
Hari sabtu saya mengajar anak-anak didik saya dari pagi hingga sore dan minggu
adalah hari libur bagi saya. Rutinitas baru ini membuat saya kembali mengatur
energi yang saat kuliah dulu sudah dibentuk dengan berbagai kegiatan serta
tugas laporan, semua tekanan fisik dan mental saat di bangku kuliah ternyata
bermanfaat di dunia kerja.
Setelah beberapa bulan kemudian,
kejutan baru hadir dalam kehidupan saya, saat rutinitas bekerja mulai terbiasa
dan membuat lengah tujuan impian saya. Tiba-tiba komunikasi kembali terjadi
dengan dosen pembimbing saya saat di bangku kuliah dan beliau menawarkan saya untuk
melanjutkan S2 di kampus tempat saya menyelesaikan S1 dan merekomendasikan
beasiswa ke Negeri Sakura jika saya mampu mencapai target skor TOEFL ITP yang
ditentukan. Saat itu saya seperti diingatkan kembali akan cita-cita dan impian
yang hampir saja terhempas oleh rutinitas sebagai calon wanita karir.
Sempat mengalami dilema dalam
menentukan pilihan antara mewujudkan impian atau melanjutkan yang telah
dikerjakan. Dalam hal ini kedua orang tua dan adik-adik saya adalah faktor
utama dalam menjalani hidup dan semuanya menyetujui apapun pilihan saya yang
terpenting adalah sertakan Allah dalam menentukan pilihan. Memang benar
mendapatkan pekerjaan itu tidak mudah karena kita berkompetisi dengan ribuan
warga Negara Indonesia yang sedang bersusah payah mencari pekerjaan. Tapi
sekali lagi, hidup adalah pilihan. Saya berusaha melakukan pekerjaan yang hati
saya sukai dan tentunya disukai Allah. Bekerja sesuai dengan keinginan hati
akan lebih mudah dijalani dan tidak merasa terbebani.
Pilihan telah ditentukan, atas dasar
Bismillah (Dengan Nama Allah) saya pilih untuk mewujudkan impian saya. Keluarga
saya paham akan pilihan yang saya ambil karena pengambilan keputusan ini atas
dasar diskusi bersama. Tapi entahlah dengan pendapat orang lain yang mendengar
tentang keputusan ini. Bagi saya, kehidupan ini saya yang jalani bukan orang
lain, setiap orang punya jalannya masing-masing untuk menggapai impian dan
kesuksesan. Skenario Allah untuk setiap orangpun berbeda. Saya berusaha jalan
kedepan tanpa melihat kebelakang. Tujuan saya ingin sukses di Jalan Allah
dengan menempuh pilihan yang di Ridhoi-Nya dengan membahagiakan kedua orang tua
dan keluarga yang saya sayangi serta mampu berbagi dengan orang sekitar dan
bisa mewujudkan impian yang menjadi harapan saya.
I HOPE I CAN GET IT
Finally, i have a blog. Sebenarnya keinginan untuk bisa berbagi
tulisan dan mempublikasikannya melalui blog sudah ada sejak lama. Namun, rasa
kurang percaya diri terhadap tulisan saya yang akhirnya membuat saya
mengundurkan niat untuk buat media publikasi ini. Dan akhirnya saat saya dengar
istilah "kalau kita punya niat baik, ga boleh ditunda lagi". So,
terbentuklah blog ini dan mari kita berkreasi melalui kata.
Postingan pertama yang saya buat terkait arti judul blog yang saya
pilih. Antara penting ga penting nge-share alasan “kenapa memilih nama Lentera
Madani” untuk blog ini. Tapi saya pikir tidak ada salahnya untuk sekedar
berbagi, mungkin saja suatu saat bisa bermanfaat. Saya pilih kata lentera
karena terinspirasi dari kata CAHAYA. Cahaya memiliki banyak arti baik dari
bidang ilmu fisika maupun menurut bahasa. Cahaya merupakan suatu bentuk energi
yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada
di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat
berjalan sempurna. Sedangkan kata madani biasa saya dengar ketika pelajaran
kewarganegaraan saat dibangku SMA, arti madani kurang lebih manusia atau
masyarakat yang mandiri dan demokratis yang menjunjung tinggi nilai, norma
dan hukum.
Jadi saya simpulkan LENTERA MADANI memiliki arti manusia mandiri
yang menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan ilmu
dan teknologi yg berperadaban dan mampu memberikan cahaya atau energi positif yang
bermanfaat bagi orang lain. Aamiin :D
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.