Pageviews
Popular Posts
-
Saya Siti Aisyah yang ketika lahir hingga masuk sekolah dasar dengan nama di Akta Kelahiran hanya 1 kata yaitu “Aisyah”. Nama te...
-
Senja hari menjelang matahari kembali pada peraduannya, saya duduk di sebuah kursi taman. Rindangnya pepohonan membuat sejuk kota dengan...
-
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dibawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan da...
-
Produktif, ga mau diem, pecicilan atau apapun itu istilahnya untuk menggambarkan kalau saya ga bisa berdiam diri di kosan, hingga liburan s...
-
Manusia hanya bisa berencana, namun Allah yang menentukan. Sepandai-pandainya manusia membuat rencana, rencana Allah jauh lebih indah. Re...
-
30 Agustus 2015, pukul 09.00 pagi Waktu Indonesia bagian Pandeglang, terdengar nama saya berada terselip diantara sebuah kalimat paling sak...
-
Lanjutan part 1 ... Setalah pilihan ditentukan, kini saatnya bagi saya untuk fokus menggapai impian. Semua akan tercapai jika kita mampu...
-
Entah kenapa tiba-tiba terbesit di masa depan nanti, jika kelak memiliki putra/putri ingin menjadi seorang " Full-Time Mother ...
-
Merangkai serpihan mimpi untuk menjadikan impian yang sempurna. Bukanlah sebuah perjuangan yang sia-sia tak kala setiap puing-puing perju...
-
Sepertinya hampir semua orang tau dimana dan apa itu kampung inggris. Suatu daerah yang menjadi tujuan manusia dengan berbagai profesi dan...
About
Blog Archive
About Me
Search Me
Wednesday, 30 October 2013
Sosial merupakan salah satu sifat
manusia yang bermasyarakat untuk berinteraksi antar individu. Sebagai makhluk
sosial, manusia dituntut untuk menjalin komunikasi dengan orang lain baik dalam
keluarga, kelompok masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan
sosialisasi antar negara. Tujuan bersosialisasi untuk menjaling hubungan
bermasyarakat, mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif,
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Di jaman perkembangan teknologi saat
ini mampu mempermudah manusia untuk bersosialisasi dengan sahabat, kerabat,
rekan kerja bahkan teman baru dari benua lain yang memiliki bahasa dan kultur
yang berbeda hanya dengan menggunakan “Media Sosial”.
Salah satu media sosial yang mudah
digunakan adalah internet. Layaknya “jamur di musim hujan” internet menjadi
tamu tak diundang yang diterima dengan senang hati dengan kehadirannya. Menurut
Tancer (2008) dalam Juditha (2011) mengakses
internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya
dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya
melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh
sejumlah provider telepon selular. Saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan
internet untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga menggunakannya
sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk hubungan yang lebih bertahan lama,
bahkan malah dapat berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial. Penemuan
yang disampaikan oleh manajer umum dari perusahaan penelitian Hitwise, Bill
Tancer mengungkapkan bahwa semakin meluasnya audience pengguna internet,
mengungkap fakta bahwa trafik pencarian untuk situs jejaring sosial atau situs
pertemanan seperti Friendster, FB, MySpace, Hi5, Orkut, tagged dan sebagainya,
telah mengalahkan para pencari situs porno. Ini menjadi indikator trend besar
apa yang ada di masa mendatang.
Facebook (FB) merupakan salah
satu situs pertemanan atau jejaring sosial yang belakangan sangat berkembang
pesat dibanding situs pertemanan lainnya. FB sendiri adalah website jaringan
sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota,
kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan
orang lain. Sekarang ini Indonesia telah menjadi 'the Republic of the FB'.
Ungkapan ini terinspirasi oleh perkembangan penggunaan FB oleh masyarakat
Indonesia yang mencapai pertumbuhan 64,5% pada tahun 2008. Prestasi ini
menjadikan Indonesia sebagai 'the fastest growing country on FB in Southeast
Asia'. Bahkan, angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna FB di China dan India
yang merupakan peringkat teratas populasi penduduk di dunia (Sahana, 2008 dalam Juditha 2011).
Perkembangan teknologi tidak dapat
dibatasi, situs pertemanan di tahun 2013 semakin memuncak, Twitter merupakan
media yang sedang digandrungi tidak hanya oleh remaja, namun juga media berita online, artis Indonesia maupun dunia dan
para pemimpin negara seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apakah semakin berkembangnya media sosial
memberikan dampak positif untuk masyarakat selaku tokoh utama dalam hubungan
sosial?
Saya
menuturkan beberapa dampak positif dan negatif dari jejaring sosial ini.
Beberapa
dampak posistifnya antara lain:
1.
Informasi
mudah diperoleh
Penggunaan media sosial seperti twitter,
facebook, blog dan lain-lain mempermudah untuk mendapatkan berbagai macam
informasi karena sebagai penunjang sarana komunikasi bagi para penggunanya,
baik untuk personal maupun komunitas sosial. Contonya informasi kelas, pendaftaran pendidikan, lowongan pekerjaan,
koordinasi, sapaan, prospective volunteer,
pencarian teman dan tempat, live tweet,
menjalin kerjasama, komunikasi dengan akun lain, sharing photo dan update berita
jauh lebih cepat diperoleh baik berita dalam negeri maupun luar negeri melalui
berita online. Penggunaan media
sosial dengan segala kelebihan yang dimilkinya, dapat secara mudah dan cepat
dalam melakukan penyebaran informasi untuk memperluas jaringan tanpa memikirkan
jarak, ruang dan waktu.
2.
Menciptakan
lapangan pekerjaan/entrepreneur (Online Shop)
Menurut C. Widyo Hermawan (2009) dalam Setyani et al (2013), adanya penggunaan internet melalui media sosial,
telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu komunitas online. Pada dasarnya forum online merupakan sebuah papan pengumuman
yang tersedia dalam bentuk online.
Namun seiring berjalannya waktu sebuah forum online mengalami perluasan fungsi, yaitu tidak hanya sekedar
berbagi informasi melainkan sebagai sarana akomodasi antar sesama pengguna dan
pihak yang memiliki forum tersebut.
Salah satunya dengan pemanfaatan akun
atau sebuah media sosial untuk melakukan promosi usaha yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain yang tergabung dalam jejaring sosial tersebut.
Contoh seorang entrepreneur yang
menjadi terkenal karena media sosial yaitu Dian Pelangi, dengan akun twitternya
@dianpelangi. Dian pelangi sebagai designer
muda lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang menjadi terkenal karena
mempromosikan hasil karyanya melalui media online
dan saat ini sudah menjadi seorang designer
untuk para artis terkenal dan sudah melakukan fashion show ke berbagai negara di Eropa, Australia maupun Asia.
3.
Menghasilkan
penulis muda melalui komuitas blogger
Tidak dipungkiri bahwa media blog memang
cocok bagi para penulis untuk mempublikasikan hasil tulisannya ke “media”. Tulisannya
bisa dibaca oleh jutaan orang pengguna internet. Hal ini mampu mengasah kemampuan
sesorang untuk menulis, baik bagi penulis yang baru belajar ataupun penulis
handal, karena tidak ada persyaratan tertentu untuk menjadi seorang blogger,
yang terpenting hasil tulisannya bukan plagiat hasil karya orang lain.
Dampak
Negatif :
1.
Penyimpangan
masyarakat sosial di dunia nyata
Kehadiran
media sosial mampu “menyihir” penggunanya untuk berlama-lama “bersosialisasi”
di dunia maya dan tanpa disadari bahwa sebagian orang yang sudah “tercandu”
dengan jejaring sosial, hampir melupakan kodratnya sebagai masyarakat sosial
yang seyogyanya bersosialisasi secara nyata dengan masyarakat yang ada di
lingkungan sekitarnya. Fenomena seperti ini sudah sering kita lihat di angkutan
umum, taman, ruang tunggu, kelas, stasiun ataupun di area publik lainnya,
sebagian dari mereka menundukan kepala dan memandangi layar kaca yang ada di
depannya. Gadget dengan berbagai merk
dan tipe yang menghubungkan mereka untuk bisa bersosialisasi dengan dunia maya
yang ada dalam jejaring sosial. Tanpa kita sadari sosialisasi yang sesungguhnya
bisa kita lakukan dengan orang yang duduk disamping atau disekitar kita saat
berada di area publik tersebut.
Sumber : http://jagatreview.com
diakses 22 Oktober 2013
Gambar 1. Fenomena masyarakat
sosial
Sumber : http://yes-online.com
diakses 22 Oktober 2013
Gambar 2. Sosialisasi dengan
dunia maya
2.
Pembohongan
publik (Status palsu)
Update status, dua kata yang
sering kita dengar sebagai tokoh utama pengguna jejaring sosial. Situs jejaring
sosial merupakan suatu layanan yang memungkinkan seorang individu untuk dapat
membangun representasi diri mereka sendiri kepada khalayak umum. Jejaring
sosial memberi kebebasan kepada penggunanya untuk berekspresi melalui kata
ataupun kalimat untuk berpendapat dan mengungkapkan isi hati. Namun fungsi
dasar situs jejaring sosial seringkali disalahgunakan oleh penggunanya.
Pencitraan
di jejaring sosial sering dilakukan agar terlihat lebih baik oleh orang lain,
calon pacar ataupun teman sehingga memungkinkan para pengguna untuk melakukan
“status palsu” baik dalam hal status yang sesungguhnya atau check in ke suatu tempat. Misalnya,
salah seorang pengguna jejaring sosial meng-update
status atau membuat tweet (istilah dalam Twitter) seperti ini : “Singapore
panas ya” namun dibawah tweet tersebut GPS handphone
menunjukan lokasi yang sesungguhnya yaitu “from Grogol Jakarta Barat”. Hal
ini membuktikan bahwa pencitraan dilakukan agar terlihat lebih baik oleh orang
lain dengan cara memperindah diri dalam dunia maya.
3.
Kriminalitas
Tindakan
kriminalitas di dunia ini bukan sesuatu hal yang tabu lagi dilakukan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tertutupnya hati nurani.
Kriminalitas bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya media sosial,
biasanya jejaring sosial facebook menjadi incaran para pelaku kriminal untuk
mencari korbannya. Tidak jarang kita mendengar korban jejaring sosial yang
terkena penipuan, penculikan bahkan pemerkosaan yang terjadi akibat facebook karena
berkenalan dengan orang baru lalu yang memanfaatkan hal tersebut untuk
mengelabui korban. Biasanya hal ini terjadi pada korban di bawah umur yang
belum mengerti mana yang baik atau buruk untuk dirinya sendiri. Sehingga hal
ini menuntut para orang tua untuk lebih mengawasi putra putrinya dalam
menggunakan jaringan internet terutama jejaring sosial.
Jika kita perhatikan, tidak sedikit
dampak negatif yang terjadi akibat jejaring sosial, selain yang disebutkan di
atas, istilah lain yang sering kita dengar yaitu kata “alay”. Akhir-akhir ini,
hanya di Indonesia fase perubahan manusia sebelum menjadi dewasa dibutuhkan
satu fase lagi yaitu “alay” (Bayi – Balita – Anak-anak – Remaja – “Alay” –
Dewasa). Bahkan fenomena alay pernah ditayangkan menjadi suatu bahan berita di
stasiun televisi tertentu. Menurut Kriswanti (2010), kendati awalnya terasa
lucu, fenomena alay belakangan cenderung mengkhawatirkan. Istilah alay ini
bukan tiba-tiba saja muncul. Alay kependekan dari anak layangan. Tapi dalam
perkembangannya. Terutama di ranah internet (jejaring sosial), ciri-ciri
seseorang disebut alay sudah makin melebar. Namun pada intinya sama, alay
ditujukan bagi mereka yang dianggap “norak” dan lebay. Tapi juga meluas pada
cara berpakaian, sampai cara menulis yang ajaib seperti 4L@Y.
Teknologi hadir sebagai penunjang kemudahan
aktivitas manusia, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak
kurang dan tidak juga lebih. Sosialisasi yang seimbang antara dunia maya dan
nyata, serta memanfaatkan teknologi untuk ha yangl positif jauh lebih baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment