Pageviews
Popular Posts
-
Saya Siti Aisyah yang ketika lahir hingga masuk sekolah dasar dengan nama di Akta Kelahiran hanya 1 kata yaitu “Aisyah”. Nama te...
-
Senja hari menjelang matahari kembali pada peraduannya, saya duduk di sebuah kursi taman. Rindangnya pepohonan membuat sejuk kota dengan...
-
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dibawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan da...
-
Produktif, ga mau diem, pecicilan atau apapun itu istilahnya untuk menggambarkan kalau saya ga bisa berdiam diri di kosan, hingga liburan s...
-
Manusia hanya bisa berencana, namun Allah yang menentukan. Sepandai-pandainya manusia membuat rencana, rencana Allah jauh lebih indah. Re...
-
30 Agustus 2015, pukul 09.00 pagi Waktu Indonesia bagian Pandeglang, terdengar nama saya berada terselip diantara sebuah kalimat paling sak...
-
Lanjutan part 1 ... Setalah pilihan ditentukan, kini saatnya bagi saya untuk fokus menggapai impian. Semua akan tercapai jika kita mampu...
-
Entah kenapa tiba-tiba terbesit di masa depan nanti, jika kelak memiliki putra/putri ingin menjadi seorang " Full-Time Mother ...
-
Merangkai serpihan mimpi untuk menjadikan impian yang sempurna. Bukanlah sebuah perjuangan yang sia-sia tak kala setiap puing-puing perju...
-
Sepertinya hampir semua orang tau dimana dan apa itu kampung inggris. Suatu daerah yang menjadi tujuan manusia dengan berbagai profesi dan...
About
Blog Archive
About Me
Search Me
Tuesday, 10 March 2015
Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dibawah Kementerian Keuangan Republik
Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi serta Kementeriaan Agama memberikan dana
khusus kepada anak bangsa dibidang pendidikan. Dalam
kalimat pengantarnya LPDP menyatakan bahwa “Keberhasilan menyiapkan sumber daya
manusia agar menjadi kekuatan bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa memerlukan
pendidikan yang mampu menghasilkan putra-putri bangsa yang berkarakter, cerdas,
terampil, berdaya juang dan daya saing tinggi, serta dilandasi dengan semangat
kebangsaan yang kuat”. Lebih
jelas mengenai LPDP bisa diakses melalui
web resmi LPDP www.lpdp.go.id.
Beasiswa LPDP
dewasa ini menjadi incaran pihak akademisi baik mahasiswa lulusan S1, mahasiswa
S2 bahkan S3. LPDP memiliki berbagai jenis beasiswa diantaranya, beasiswa
Magister dan Doktor, beasiswa Tesis dan Disertasi, beasiswa Dokter Spesialis,
beasiswa Presiden RI serta beasiswa Afirmasi. Ada pengalaman yang ingin saya
bagi disini terkait proses mendapatkan beasiswa LPDP khususnya beasiswa Tesis
atau penelitian.
Beasiswa LPDP
membuka pendaftaran sepanjang tahun dan dilakukan 4 kali proses seleksi dalam
satu tahun tersebut, sedangkan untuk beasiswa Tesis dan Disertasi hanya dilakukan
2 kali proses seleksi walaupun pendaftarannya dibuka sepanjang tahun.
Terdapat 2 tahapan
proses seleksi beasiswa Tesis dan Disertasi ini, diantaranya:
- Seleksi Administrasi;
- Seleksi Wawancara dan Leaderless Group Discussion (LGD), yang merupakan satu kesatuan dalam proses penilaian.
1.
Seleksi
Administrasi
Ada
beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan dalam proses seleksi administrasi,
yaitu:
a. Proposal tesis yang
sudah disetujui oleh pembimbing atau promotor;
b. Transkrip nilai
seluruh mata kuliah;
c. Essay tidak lebih
dari 3 halaman (A4) yang menguraikan tentang peranan penerima beasiswa dalam
upayanya:
- Meningkatkan daya saing/nilai tambah produk dan/atau jasa nasional, dan/atau;
- Menyelesaikan permasalahan masyarakat dan bangsa, dan/atau;
- Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
d. Surat Keterangan
Ketua Program Studi;
e. Surat Pernyataan
tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa tesis dan disertasi dari
sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri;
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan
satuan biaya yang berlaku;
g. Mengisi formulir
secara online di web LPDP yang berisi tentang:
- Identitas diri dan orang tua;
- Riwayat pendidikan;
- Riwayat pekerjaan (jika ada);
- Organisasi yang pernah diikuti dari SMP hingga Perguruan Tinggi;
- Organisasi di luar sekolah (dalam hal ini LPDP menilai seberapa aktifnya kita dalam hal bersosialisasi dengan masyarakat);
- Prestasi yang pernah dicapai;
- Kemampuan bahasa asing yang dibuktikan dalam TOEFL ITP/TOEFL iBT/IELTS;
- Pengalaman pelatihan atau workshop;
- Pengalaman riset;
- Konferensi dan seminar yang pernah diikuti baik sebagai panitia, peserta ataupun pembicara;
- Serta penghargaan yang pernah dicapai.
Semua berkas
persyaratan dipersiapkan dalam bentuk soft-file dan diunggah ke web LPDP dalam
format PDF. Hasil seleksi administrasi akan diumumkan melalui web LPDP. Semua
hal yang kita isi dan unggah berperan penting dalam proses seleksi administrasi
ini. Maka dari itu, persiapan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.
Jika lulus dalam
tahapan ini, langkah selanjutnya LPDP akan mengirimkan email undangan untuk
mengikuti tahap seleksi wawancara dan Leaderless
Group Discussion (LGD). Sebelum proses wawancara, pihak LPDP akan mengirimkan
2 sampai 3 kali email terkait lokasi wawancara, berkas yang harus dipersiapkan
dan kelompok wawancara serta kelompok LGD. Maka dari itu diharapkan untuk
selalu cek email atau mengaktifkan email di dalam smartphone kita agar informasi tidak terlewatkan.
2. Leaderless Group
Discussion (LGD)
LGD yaitu suatu
forum diskusi yang terdiri dari 8 orang peserta dari berbagai disiplin ilmu dan
disatukan dalam satu ruangan, di dalam ruangan tersebut terdapat 2 pihak LPDP,
salah satu diantaranya adalah psikologi. Kedua pihak LPDP ini hanya
memperhatikan proses berjalannya diskusi, tidak ikut serta berdiskusi. Saat di
dalam ruangan, masing-masing peserta diberikan satu artikel mengenai isu-isu
terkini. Penting buat kita untuk tetap update
berita terkini (dalam hal ini LPDP ingin melihat anak bangsa yang tidak
apatis terhadap urusan negeri. Isu-isu yang muncul terkait pendidikan, sosial,
ekonomi, kesehatan, hukum dan sumberdaya alam Indonesia).
Kelompok diskusi hanya
diberikan waktu 35-40 menit untuk berdiskusi, disini akan terlihat siapa yang
tiba-tiba dengan sendirinya menjadi moderator, notulen bahkan time keeper tanpa ditunjuk. Kunci LGD
ini tidak mendominasi jalannya
diskusi, tidak ngotot memperjuangkan pendapat melainkan bagaimana caranya kita
berusaha untuk menerima pendapat orang lain. Jika ada teman yang masih diam
dalam proses diskusi ini, kita harus bisa mengajaknya untuk dapat memberikan
argumen. Kebersamaan di LGD ini penting sekali. Pendapat yang diberikan pun
harus realistis dan mampu memberikan strategi-strategi kebijakan tertentu.
3. Seleksi Wawancara
Saya ingin
bercerita secara khusus mengenai seleksi wawancara sesuai dengan pengalaman
saya pribadi. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terkait proses wawancara
ini. Terutama berkas-berkas yang kita unggah saat seleksi administrasi harus
dibawa dalam bentuk berkas asli pada saat wawancara karena akan dilakukan
verifikasi data. Dalam proses verifikasi ini, LPDP cukup detail memperhatikan
keabsahan berkas kita dan semuanya harus asli.
Setelah dinyatakan
lolos verifikasi berkas, langkah selanjutnya seleksi wawancara (catatan:
Beberapa hari menjelang wawancara, LPDP akan mengirimkan email mengenai jadwal
wawancara dan LGD, setiap orang akan mendapatkan jadwal yang berbeda. Contoh: Wawancara
hari ini – LGD besok; atau wawancara besok-LGD hari ini; atau wawancara dan LGD
di hari yang sama). Disini saya
bercerita mengenai proses wawancara dan LGD dilakukan di hari yang
berbeda.
Ketika nama kita
dipanggil untuk melakukan wawancara, istilah “be your self” itu benar
adanya. Kita akan berhadapan dengan 3 interviewer sekaligus, diantaranya adalah
pihak akademisi, pihak LPDP dan psikologi. Saat pertama kali masuk ruangan, salah
satu cara saya untuk mengatasi demam panggung dengan tetap tersenyum dan jabat
tangan para interviewer satu persatu. Setiap peserta wawancara pasti memiliki
cerita yang berbeda, begitu pun dengan saya. Pertama kali yang ditanyakan oleh
interviewer yaitu keterkaitan nama saya, nama yang sering orang dengar tapi memiliki
makna itu menjadi waktu tersendiri. Disini demam panggung saya mulai mencair,
suasana mulai rileks dan tidak begitu mendebarkan, karena 2 interviewer berusaha
membuat suasana se-nyaman mungkin, walaupun 1 interviewer lainnya berusaha fokus
dengan raut cukup serius dan sedikit menegangkan, tapi hal tersebut benar-benar
menjadi penyeimbang.
Tidak begitu banyak
yang ditanyakan mengenai isi proposal penelitian saya, interviewer pertama
lebih tertarik tentang diri saya, pendidikan, keluarga, rencana setelah studi
bahkan diselengi oleh candaan untuk segera menikah haha. Keterkaitan mengenai rencana
setelah studi nanti membuat interviewer satu ini tertarik dan cukup lama
membahas mengenai hal tersebut. Selanjutnya, interviewer kedua lebih menegaskan
tentang RAB yang saya buat. Untuk diingat teman-teman, RAB disini cukup penting
dan krusial, jangan sembarang memberikan nominal, harus realistis dan jelas ya.
Yang menarik
lainnya saat psikologi bertanya, beliau benar-benar menggali tentang
kepemimpinan, terutama mengenai organisasi yang saya ikuti, baik dalam kampus
maupun luar kampus, termasuk beberapa pertanyaan mengenai jatidiri. Memahami
diri sendiri itu penting agar saat ada yang bertanya, kita mampu menjawab,
siapakah diri kita sebenarnya. Menjual diri itu ada baiknya, dalam hal positif
tentunya, dengan tetap menunjukan kualitas diri kita. Dan terakhir obrolan
dengan psikologi terkait problem solving,
biasanya berasal dari pengalaman kita masing-masing.
Terakhir, ucapkan
terima kasih atas kesempatan berharga yang diberikan ini, dan jangan lupa untuk
jabat tangan kembali para interviewer tersebut, biasanya diakhir pertemuan para
interviewer memberikan semangat serta doa untuk kita agar sukses dan lolos,
aamiin-kan laah hehe.
*untuk seleksi bulan Juli 2015 ini akan ada
beberapa perubahan proses seleksi LPDP. Terus update info LPDP melalui web resminya ya.
Catatan tambahan:
Dari pengalaman saya saat menunggu
wawancara, banyak teman-teman yang bercerita beberapa pengalamannya setelah
wawancara, bisa jadi pertimbangan teman-teman lainnnya dalam mempersiapkan
beasiswa LPDP ini. Ada sebagian besar yang saat wawancara, interviewernya
bertanya dengan menggunakan bahasa inggris dari awal sampai akhir, walaupun
tujuan beasiswanya dalam negeri, tapi tidak menutup kemungkinan juga saat
wawancara untuk beasiswa luar negeri, hanya beberapa pertanyaan saja yang menggunakan
bahasa inggris.
Terkait pertanyaan wawancara pun bisa
beragam, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda tentunya. Persiapkan diri sebaik mungkin, karena
hasil tidak akan pernah mengkhianati prosesnya. Terutama restu dan doa orang
tua.
“if you keep on believing, the dreams that
you wish will come true”.
-The
best of luck for all of you-
Best
regard,
Siti aisyah
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.